Mendekatkan dan mengedukasi masyarakat melalui festival media
Merdeka.com - Rangkaian Festival Media (Fesmed) 2018 resmi dibuka Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Jumat (21/9). Seremoni pembukaan diawali persembahan tarian Cidayu, yang melambangkan keberagaman budaya di Kalimantan Barat, sesuai tema Fesmed kali ini, yakni 'Diversity in The Heart of Borneo'.
Sutarmidji mengatakan peran media sangat dibutuhkan dalam era keterbukaan informasi. Penyampaian informasi jauh lebih cepat dan efektif melalui media massa. Itu dirasakannya sendiri saat masih menjadi Wali Kota Pontianak hingga resmi menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat.
"Banyak juga politisi dan pejabat alergi terhadap media. Menurut saya, itu salah. Media itu cepat dalam menyampaikan informasi," tuturnya, Jumat (21/9).
-
Bagaimana Kemendikbudristek selenggarakan Festival ini? Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup, Rabu (27/12). Mengangkat tema 'Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya', Kenduri Swarnabhumi berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hubungan kebudayaan dan pelestarian lingkungan sungai, dan juga sebaliknya yakni masa depan sungai terhadap kebudayaan yang lebih maju.
-
Kenapa Kemendikbudristek adakan festival ini? Sebagai festival yang bertujuan untuk menggali serta melestarikan identitas budaya Melayu khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, terselenggaranya Kenduri Swarnabhumi 2023 menjadi khazanah bagi kita semua untuk selalu mengingat kejayaan budaya Nusantara di tanah Melayu.
-
Apa yang dicapai Kemendikbudristek lewat Festival ini? 'Saya mengapresiasi keberhasilan festival Kenduri Swarnabhumi yang kedua. Tentu capaian ini merupakan berkat hasil kerja keras dan juga kolaborasi berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pemajuan serta inovasi kebudayaan Indonesia, khususnya di ranah Melayu.'
-
Apa itu Festival Sriwijaya? Penyelenggaraan festival di Indonesia pastinya tak lepas dari budaya dan mengenang peristiwa tertentu, salah satunya festival di Sumatra Selatan yang bernama Festival Sriwijaya. Festival ini diadakan rutin oleh pemerintah setempat bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai tradisional yang bertajuk kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lampau. Kegiatan ini juga menarik masyarakat untuk datang karena banyak sekali ruang kreativitas yang bisa di pelajari.
-
Apa saja yang ditampilkan di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? Festival ini di isi serangkai penampilan wastra batik karya designer lokal Kutim yang diperagakan oleh model.
-
Siapa yang berpartisipasi di Festival Kemendikbudristek? Melibatkan berbagai pegiat budaya, komunitas lingkungan, pelaku seni dan budaya, peneliti, jurnalis serta ribuan masyarakat.
Sutarmidji berkomitmen untuk tetap menjalankan keterbukaan informasi dalam tata kelola pemerintahan. Itu termasuk memberi kemudahan akses kepada para jurnalis.
"Saya selalu layani. Kadang ada yang jam 10 malam atau sudah mau naik cetak (korannya) menelepon untuk konfirmasi berita," katanya.
Festival Media di Pontianak merupakan penyelenggaraan yang ke tujuh. Agenda nasional tahunan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini berlangsung pada 21-22 September, dan menghadirkan sebanyak 17 workhsop dan talkshow. Workshop dan talkshow digelar paralel setiap hari dengan beragam tema dan narasumber berkompeten.
Fesmed 2018 juga dimeriahkan pameran dengan menghadirkan stan dari para pengurus AJI Kota di Indonesia, dan LSM. Selain itu, pegiat usaha kecil dan menegah, BUMN, instansi pemerintah maupun swasta serta media partner. Total terdapat 64 stan yang memeriahkan pameran.
Panitia juga mengelar panggung hiburan yang menghadirkan pemusik lokal pada dua malam berturut di lokasi kegiatan di Rumah Radakng, Pontianak. Selain itu, diagendakan wisata kota untuk menyaksikan titik kulminasi, dan berlanjut ke wisata budaya di Singkawang pada 23-24 September bagi peserta Fesmed.
"Kami hanya mempunyai waktu sekitar empat bulan untuk menyiapkan Fesmed. Banyak dinamika yang terjadi selama persiapan. Terima kasih untuk semua pendukung dan sponsor yang berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata Ketua Panitia Fesmed 2018 Rudi Agus.
Fesmed digelar saban tahun secara bergilir di setiap kota. Tujuannya ialah mendekatkan kalangan media dengan masyarakat. Ini juga menjadi upaya AJI untuk mengedukasi masyarakat terhadap keberadaan jurnalis sebagai profesi.
"Masyarakat selama ini mengenal jurnalis dari produk akhirnya (karya jurnalistik), sekarang mereka bisa melihat dan saling berdiskusi dengan jurnalis. Banyak pengetahuan baru bisa diperoleh melalui workshop dan talkshow," kata Ketua AJI Pontianak Dian Lestari.
Ketua Umum AJI Abdul Manan menegaskan komitmen organisasi terhadap penegakkan kode etik dan profesionalisme, kesejahteraan serta keberpihakan jurnalis kepada kepentingan publik.
"Loyalitas atau keberpihakan jurnalis ialah kepada warga (publik). Fesmed menjadi salah satunya (bukti keberpihakan kepada publik)," tegas Manan.
Kepala Polda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono dalam kesempatan yang sama mengajak kalangan jurnalis memerangi informasi palsu (hoaks). Dia memerkirakan peredaran hoaks melonjak menjelang Pemilu dan Pilpres 2019.
"Banyak ujaran kebencian, fitnah bahkan yang anti-Pancasila beredar di media sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan kepedulian untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan positif dan membangun," kata Didi.
Rangkaian Fesmed 2018 dimulai dengan beberapa seri pelatihan jurnalistik yang digelar sejak 19 September sebagai agenda pra-iven. Seri pelatihan berlanjut kembali pada 22-24 September sebagai agenda pasca-iven.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaFestival Sriwijaya, agenda rutin mengenang masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang berlangsung tiap tahun.
Baca SelengkapnyaKaltim Festival 2023 dengan tema 'Gate Of Nusantara' resmi digelar dan berhasil memukau.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Baca SelengkapnyaRibuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut BEC sebagai contoh event bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaWilayah Cirebon, Jawa Barat memiliki ragam tradisi dan budaya yang khas. Seluruhnya perlu dirawat salah satunya melalui Festival Kedawung Ngesti Luhung.
Baca Selengkapnya