Menikmati 36 jenis jenang se-Nusantara di Festival Jenang Solo
Merdeka.com - Ratusan warga Kota Solo makan bersama dalam acara Festival Jenang Solo (FJS) 2016. Dalam acara yang dihelat di area Ngarsapura, depan Istana Mangkunegaran tersebut, 15 daerah di Indonesia ikut ambil bagian. Sebanyak 36 jenis jenang (bubur) khas Nusantara dipamerkan selama festival yang digelar 14-17 Februari mendatang.
"Ada 15 daerah yang ikut dalam pameran kali ini. Dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Timor Leste dan Solo sebagai tuan rumah," ujar Ketua Panitia Festival Jenang Solo, Mayor Haristanto, Minggu (14/2).
Dalam festival yang digelar untuk kelima kalinya di Kota Bengawan ini, para peserta berasal dari komunitas mahasiswa dan pelajar yang memiliki keahlian membuat jenang khas daerah masing masing.
-
Apa saja kuliner khas Solo yang patut dicoba? Surakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah. Nah, kuliner apa saja yang patut dicoba saat berkunjung ke kota ini?
-
Di mana Jenang Saren tersedia? Hidangan ini hanya tersedia di beberapa tempat seperti Njeron Beteng, Pasar Pathuk, dan terkadang di pasar-pasar besar seperti Pasar Kotagede dan Pasar Godean.
-
Bagaimana cara mengenal kuliner khas Solo? Anda juga bisa mencicipi kuliner khas setempat tiap berkunjung ke suatu kota atau daerah. Kali ini, Merdeka.com akan mengajak Anda berkenalan dengan aneka kuliner Solo.
-
Di mana tradisi jenang banyak ditemukan? Tradisi Njenang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Jawa Tengah.
-
Apa sebutan lain untuk angkringan di Solo? Dibanding nama “angkringan“, warga Solo lebih mengenalnya dengan nama “hik“. Sebutan “hik“ muncul akibat dari teriakan yang dilakukan penjual ketika menjajakan dagangannya.
-
Apa itu Jenang Saren? Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya.
Dengan tema 'ragam jenang Nusantara' Kota Solo, lanjut dia, diharapkan menjadi pertemuan ragam budaya daerah di Indonesia. Jenang yang sebagian di Indonesia juga disebut bubur atau dodol, menunjukkan bukan sekedar obyek benda semata. Namun ada peristiwa kebudayaan manusia di belakangnya,
"Melalui jenang diharapkan kita bisa belajar dan memahami daerah lain di Indonesia, serta mampu merekatkan persaudaraan antar suku, dan etnis dari Sabang sampai Merauke," katanya.
Sementara itu anggota Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia Slamet Raharjo menambahkan, penyelenggaraan FJS juga dalam rangka menggali kekayaan kuliner khas Indonesia. Sehingga masyarakat memiliki semangat nasionalisme dan bangga terhadap budayanya sendiri.
Saat pembukaan acara tersebut, ratusan takir jenang ayu 'Bu Minten' dari Desa Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Sukoharjo turut dibagikan.
Menurut pemilik jenang ayu, Nugroho, jenang ayu Bu Minten diambil dari nama Ibunda istrinya, Dwi. Pembuatan jenang ayu tidak jauh berbeda dengan jenang lainnya. Yakni dari bahan beras, ketan, gula dan santan kelapa.
"Pembuatannya cukup memakan waktu lama sekitar 4-6 jam. Mulai dari memeras santan sampai proses pembungkusan," jelas Nugroho.
Nugroho mengatakan, jenang ayu buatannya tersebut sudah dirintis secara turun temurun. Bahkan, sudah empat generasi. Mulai dari buyut, nenek, orang tua kemudian dirinya. Jenang ayu ini, kata dia, bisa bertahan sampai empat lima hari tergantung cuaca.
"Kalau kondisinya cerah bisa sampai lima hari," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet kuliner yang jarang dijumpai di Jakarta itu dapat mengobati kerinduan para perantau, terutama dari Tanah Minang, pada makanan khas kampung halaman.
Baca SelengkapnyaPantai selatan Jawa memiliki banyak spot wisata eksotik. Selain itu, sejumlah kulinernya layak dicoba.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Kota Solo kurang lengkap jika tak mencicipi kulinernya.
Baca SelengkapnyaJF3 Food Festival menghadirkan dua acara utama: Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) dan Wonderful Culinary Expo (WCE). Yuk simak kemeriahannya.
Baca SelengkapnyaSummarecon Mall Serpong kembali menghadirkan Festival Kuliner Serpong dengan tema “Jelajah Rasa Jalur Mudik” mulai tanggal 16 Agustus--1 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaSummarecon Mall Bekasi kembali menghadirkan festival kuliner tahunan yang selalu dinanti-nantikan, Pasar Senggol, untuk yang ke-9 kalinya!
Baca SelengkapnyaJawa Tengah terkenal sebagai daerah yang kaya akan makanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan Khas Jawa Tengah yang paling terkenal ini!
Baca SelengkapnyaPecinan Glodok hingga Pulau Kemaro jadi pilihan asyik wisata saat Imlek
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menghadiri kampanye akbar Ganjar Mahfud di Benteng Vastenburg, Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaFestival layang-layang internasional ini diadakan dalam rangka merayakan HUT ke-497 DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya