Mirisnya pendidikan di daerah pelosok Indonesia
Merdeka.com - Sistem pendidikan di Indonesia dinilai masin jauh dari memuaskan. Sebagian masyarakat Indonesia memilih untuk ke luar negeri guna mendapatkan pendidikan yang lebih baik, atau menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah internasional.
Dua opsi tersebut mudah bagi masyarakat dengan level ekonomi menengah ke atas. Bagaimana dengan masyarakat dengan level ekonomi menengah ke bawah?
Tampaknya, kurikulum bukan menjadi persoalan satu-satunya. Sarana dan prasarana sekolah juga menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Gedung sekolah yang rusak, jembatan yang ambruk, hingga tenaga guru yang kurang, harus segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Terlebih lagi menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Gimana cara sekolah bantu anak sehat? 'Di sekolah itu gurunya harus mengajarkan kepada muridnya tentang makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Karena anak sekarang pintar-pintar, mereka yang nanti dapat menjadi jembatan edukasi kepada orang tuanya,' jelas Inge.
Di beberapa wilayah, anak-anak Indonesia masih harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai menuju sekolah. Salah satu aksi calon penerus bangsa ini sempat tertangkap kamera video dan diunggah di media sosial facebook.
Dalam akunnya, Komunitas Korea Selatan mengunggah video perjuangan anak-anak SD menyeberangi sungai hanya dengan seutas tali. Video menggambarkan empat bocah bergelayutan di atas seutas tambang yang diikat pada sebatang pohon. Di bawahnya, aliran sungai deras siap melahap mereka ketika lalai berpegangan atau berpijak di tali.
Belum lagi, gedung sekolah yang rusak, bahkan reyot dan tak beratap, mengganggu konsentrasi siswa saat belajar, terlebih lagi saat cuaca panas atau hujan kegiatan belajar pun akan terhenti.
Kurangnya tenaga guru, menambah panjang masalah pendidikan di Indonesia. Bahkan pada Februari tahun lalu di Papua, sebanyak 296 prajurit TNI Kodam XVII/Cenderawasih menerima sertifikat mengajar dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga (Dikpora) Papua.
Sertifikat diberikan karena ratusan prajurit ini telah melewati pelatihan selama 3 pekan dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Cenderawasih. Mereka akan bertugas sebagai guru untuk membantu kekurangan tenaga guru di Papua. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca Selengkapnya"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca Selengkapnya