Muhammadiyah: Negeri ini perlu pemimpin bernurani
Merdeka.com - PP Muhammadiyah meluncurkan sebuah buku berjudul 'Takziyah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi'. Buku tersebut menjadi buku pertama yang diterbitkan Muhammadiyah untuk ulama Nahdatul Ulama.
"Muhammadiyah memberikan apresiasi karena lahirnya buku tersebut bentuk kemajuan. Mengenang seorang tokoh yang telah wafat bukan hanya dari Muhammadiyah sendiri tapi dari Nahdiyin," kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Natsir, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Haedar mengungkapkan, meski alm Hasyim merupakan kiai NU, namun Hasyim tak menutup diri dari ajaran Muhammadiyah. Hal ini, kata dia, merupakan ajakan untuk membangun perspektif baru yang lahir bukan dari kepentingan sesaat.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Apa perbedaan utama NU dan Muhammadiyah? NU merupakan organisasi yang menganut paham Islam Sunni yang mengikuti tradisi keagamaan yang telah ada sejak masa kolonial. Mereka menghargai dan menghormati tradisi-tradisi keagamaan seperti tahlil, doa arwah, dan ziarah kubur. Di sisi lain, Muhammadiyah memiliki pandangan yang lebih puritan dan lebih menekankan pada ibadah yang benar dan tegas dalam kerangka yang sederhana, dengan menekankan pentingnya pemahaman ajaran agama yang murni.
-
Bagaimana Zulhas mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
"Negeri ini perlu pemimpin yang bernurani. Kata dia negara ini sudah keru-keruan makanya pemimpin itu harus yang punya hati nurani tapi bukan nama partai, maksudnya qolbu," kata Haedar.
Dalam acara tersebut hadir pula perwakilan keluarga alm Hasyim yakni putra bungsunya Muhammad Yusron Sidqi. Dalam kesempatan tersebut dia pun mengungkapkan apresiasi kepada Muhammadiyah yang telah membuatkan buku tersebut.
"Saya atas nama keluarga mengapresiasi dan terima kasih atas kemuliaan yang diberikan kepada ayah kami dengan hadirnya buku ini," kata Yusron.
Kata Yusron, buku tersebut merupakan sebuah jembatan untuk mempererat hubungan antara Muhammadiyah dan NU. Dia mengatakan buku ini menjadi sejarah bagi NU bahwa Muhammadiyah telah membuat buku tentang ulama dari NU, sehingga sebaliknya.
"Ini buku pertama yang dibuat Muhammadiyah untuk tokoh NU. Tapi setahu saya belum ada buku NU sebagai takziyah NU kepada Muhammadiyah," kata Yusron.
"Tentu ini bukan menyudutkan tapi ingin sampaikan berarti kita akan memulai era baru yang akan dibangun NU dan Muhammadiyah," kata Yusron mengakhiri. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya nama-nama baru dalam buku tersebut, dianggap PBNU sebagai hal menyimpang.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaMusyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaZulhas ingin memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaPBNU menyebut sumber proses politik PKB harus dikembalikan sesuai kekuatan para ulama. Di mana ketua umum tidak boleh menjadi sumber kekuatan tunggal.
Baca SelengkapnyaGus Yahya juga mengatakan pemberian mandat kepada dua orang tersebut lantaran keduanya mempunyai sejarah dalam berdirinya PKB
Baca SelengkapnyaKetua DPP Golkar Nusron Wahid meyakini Prabowo-Gibran juga bakal mendapatkan suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaDua organisasi ini dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, ujar KH Achmad, Abuya Muhtadi memberikan pesan sederhana namun mengandung makna luar biasa dan mendalam.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons hubungan lembanganya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaPresidium mengapresiasi dukungan pengasuh-pengasuh pondok pesantren di Jateng terhadap Gerakan Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU.
Baca Selengkapnya