Munarman eks Sekjen FPI Diusulkan jadi Duta Deradikalisasi, Siapa Pengusulnya?
Munarman eks Sekjen FPI Diusulkan jadi Duta Deradikalisasi, Siapa Pengusulnya?
Karena itulah ia menilai harus ada duta deradikalisasi
Munarman eks Sekjen FPI Diusulkan jadi Duta Deradikalisasi, Siapa Pengusulnya?
Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja (raker) bersama BNPT pada Kamis (27/6) di Gedung DPR RI, Jakarta.
Dalam raker tersebut Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman mengusulkan mantan juru bicara (Jubir) Front Pembela Islam (FPI) menjadi Duta Deradikalisasi.
Habiburokhman menyoroti kasus yang menimpa mantan jubir FPI tersebut, yang menurutnya dapat dijadikan sebagai contoh deradikalisasi bagi masyarakat.
ia juga menyebut saat ini pemberitaan soal Munarman cenderung tidak seimbang, karena pemberitaan yang masif beredar adalah soal terjeratnya Munarman dalam kasus terorisme. Padahal saat ini Munarman sudah bebas dan telah mengikuti program deradikalisasi hingga mengucapkan sumpah setia kepada NKRI.
"Okelah kalau memang (Munarman) terjerat kasus (terorisme) sudah menjalani pidana, sudah keluar,' pungkas Habiburokhman dalam raker.
"Tetapi pemberitaan antara dia tertangkap, diadili, dengan ketika dia selesai menjalani pidana mengikuti proses deradikalisasi mengucapkan ikrar setia kepada NKRI itu tidak seimbang," sambungnya.
Habiburokhman menilai Munarman merupakan contoh dari keberhasilan deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT selama ini.Karena itulah ia menilai harus ada duta deradikalisasi.
Munarman dinilai sebagai tokoh yang pantas menjadi duta deradikalisasi, mengingat ia termasuk kedalam tokoh yang berpengaruh di Indonesia. terlebih selama ini tokoh-tokoh yang telah mengikuti program deradikalisasi masih mendapat stigma negatif di tengah masyarakat.
"Banyak tokoh-tokoh yang lain yang dalam mindset orang masih dianggap radikal, padahal sekarang sudah tidak radikal, sudah berhasil program deradikalisasi. Kita ingin supaya tidak pengaruh ke satu orang, tapi impactnya lebih bagus, mungkin itu usulan saya," ungkapnya.
Habiburokhman menyebut adanya program radikalisasi ini harus menjadi sebuah gerakan yang dapat memberi pengaruh kepada opini masyarakat terhadap stigma mereka soal mantan teroris yang telah mengikuti program deradikalisasi.
Reporter Magang: Antik Widaya Gita Asmara