Mengenal Sosok Marthinus Hukom, Jenderal Pemburu Teroris yang Kini Jabat Kepala BNN
Marthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Marthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Mengenal Sosok Marthinus Hukom, Jenderal Pemburu Teroris yang Kini Jabat Kepala BNN
Kepala Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus) 88 Irjen Pol Marthinus Hokum ditunjuk sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), menggantikan Komjen Pol Petrus Golose.
Marthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Sebelum menjabat Kepala BNN, Marthinus Hukom malang melintang sebagai polisi bertugas memburu teroris.
Berikut profil dan jejak karir Marthinus Hukom
Irjen Marthinus Hukom, seorang perwira tinggi Polri yang lahir pada 30 Januari 1969 merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1991.
Pria kelahiran Maluku Tenggara ini mengawali karir sebagai Kepala Tim Antiteror Bom Polda Metor Jaya pada tahun 2001.
Jabatan Marthinus Hukom
Di tahun selanjutnya, Marthinus menduduki posisi sebagai Analisis Intelijen Satgas Anti Teror Polri sampai tahun 2015.
Di sisi lain, Marthinus juga mengemban jabatan sebagai Kelompok Ahli BNN RI Bidang Intelijen di tahun 2010. Di tahun yang sama Marthinus juga menjadi Kepala Bidang Intelijen Densos 88 Antiteror Polri.
Tidak berhenti sampai di situ, karir Marthinus melonjak pesat saat dipercaya sebagai Wakil Kepala Densus 88 di tahun 2015.
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2017, Marthinus menjajaki posisi sebagai Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI. Kemudian, Marthinus diangkat untuk naik jabatan sebagai Kepala Densus Khusus 88 di tahun 2020, menggantikan Muhamad Syafi'i.
Perjalanan karir Marthinus juga diwarnai dengan pelbagai pencapaian dan keberhasilan dalam memberantas terorisme di Indonesia.
Salah satunya kala operasi penangkapan terhadap Ali Imron, seorang teroris pada peristiwa Pengeboman Bali di tahun 2002.
Selain itu, Marthinus juga berhasil melacak keberadaan sang pelaku aksi teror bom di Mega Kuningan, Jakarta, yakni Noordin yang akhirnya ditangkap di sebuah rumah kontrakan yang ditempati Bagus Budi Pranoto, seorang pelaku pengeboman kedubes Australia tahun 2003 silam. Marthinus juga terlibat dalam aksi penggerebekan tersebut.