Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasaruddin Umar: Saya akan Wakafkan Diri untuk Kedamaian Bangsa

Nasaruddin Umar: Saya akan Wakafkan Diri untuk Kedamaian Bangsa Ganjar Pranowo dan Nasrudin Umar. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berjanji akan mewakafkan diri untuk kedamaian bangsa. Menurutnya, ketenangan bangsa menjadi modal untuk bersaing dengan negara lain di dunia.

"Saya akan mewakafkan diri saya untuk bangsa yang saya cintai ini supaya tenang, sejuk, damai. Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global," kata Nasaruddin di Jakarta, Minggu (22/5).

Dia juga memastikan akan mendedikasikan diri untuk masjid. Bagi Nasaruddin Umar, masjid merupakan tempatnya bekerja untuk menciptakan ketenangan.

Orang lain juga bertanya?

"Pokoknya saya hanya bekerja di tempat saya yaitu masjid, saya sudah menikmati keadaan saat ini, karena saya bekerja bagaimana agar menciptakan bangsa ini menjadi tenang, tidak mungkin bangsa bisa berprestasi kalau terus berkonflik," tuturnya, dilansir dari Antara.

Nasaruddin Umar menyatakan selama ini dirinya dan Masjid Istiqlal sudah memiliki keterlibatan fungsional dengan pemerintah. Lewat Masjid Istiqlal, dia membantu pemerintah membangun bangsa.

"Jadi secara fungsional saya udah memfungsikan diri bersama teman-teman, membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa," ujarnya.

Nasaruddin Umar mengatakan, setiap umat tak peduli agama apa pun, memiliki tanggung jawab merekatkan bangsa yang utuh agar bisa menghasilkan prestasi yang besar di masa depan.

"Coba kita lihat Sudan, Afghanistan, konflik-konflik internal itu jangan dibiarkan, kita harus ada orang yang lakoni itu. Saya berbahagia karena teman-teman umat beragama bisa bekerja sama dengan saya selama ini," terangnya.

Menurutnya, selama ini Masjid Istiqlal juga telah berdiri sebagai rumah bangsa Indonesia dan menjalin komunikasi dengan siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, bahkan pandangan politik.

"Kita tidak boleh ada simbol-simbol partai politik di Istiqlal, kita tidak akan pernah mengizinkan partai politik manapun masuk di Istiqlal," kata dia.

"Justru dengan begitu kita bisa melakukan sesuatu dengan lintas agama, bisa menawarkan apa yang kita anggap baik tanpa beban apa pun," tambahnya.

Dia mengatakan, dirinya tidak perlu menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal.

"Bagi saya, cukup langit memahami, tidak perlu bumi memahami," kata Nasaruddin Umar.

(mdk/tin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Yenny Wahid: Saya Siap Bekerja untuk Negara, di Luar atau di Dalam Pemerintahan
Yenny Wahid: Saya Siap Bekerja untuk Negara, di Luar atau di Dalam Pemerintahan

Yenny Wahid ditanya tentang peluang digandeng para Capres di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan

Mengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi

Baca Selengkapnya
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan

Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Akan Tandatangani Deklarasi Bersama Imam Masjid Istiqlal, Ini Isinya
Paus Fransiskus Akan Tandatangani Deklarasi Bersama Imam Masjid Istiqlal, Ini Isinya

Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan di sela-sela agenda lawatan Paus Fransiskus ke terowongan silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral pada Kamis (5/9).

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!
TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!

Nusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.

Baca Selengkapnya
Teladani Nabi Muhammad, Haedar: Jauhi Sikap Ekstrem Menebar Benih Saling Membenci
Teladani Nabi Muhammad, Haedar: Jauhi Sikap Ekstrem Menebar Benih Saling Membenci

Momentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.

Baca Selengkapnya
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara

Mahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman

Baca Selengkapnya
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres
Sambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres

Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
Isi Pakta Integritas Ijtima Ulama Dukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
Isi Pakta Integritas Ijtima Ulama Dukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

Anies berharap dengan dukungan ulama ini, jangkauannya akan semakin meluas.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kalau Jadi Pejabat Bikin Kebijakan yang Bermanfaat
Mahfud MD: Kalau Jadi Pejabat Bikin Kebijakan yang Bermanfaat

"Kalau menjadi pejabat, bikin kebijakan yang memberi manfaat kepada masyarakat," kata Manfud

Baca Selengkapnya
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan

Kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.

Baca Selengkapnya