Nelayan di Pangandaran Meninggal Tersambar Petir di Tengah Laut
Merdeka.com - Seorang nelayan berinisial I (39), di Pangandaran, Jawa Barat meninggal dunia di tengah lautan. Dia meregang nyawa tersambar petir di atas perahu saat mencari ikan di kawasan perairan Batu Hiu.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Pangandaran, AKP Sugianto mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Jumat (27/1). Korban merupakan warga Dusun Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Pangandaran.
"Awalnya korban ini diketahui berangkat melaut bersama rekannya dari Pelabuhan Bojongsalawe sore kemarin. Saat sampai di lokasi kejadian, korban langsung mencari ikan, namun tiba-tiba petir menyambar perahu mereka," kata Sugiarto kepada wartawan, Sabtu (28/1).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
Sugiarto mengatakan, kondisi cuaca di wilayah tersebut hujan lebat disertai petir pada saat kejadian tersebut. Sambaran petir mengakibatkan perahu digunakan kedua nelayan retak.
Korban sedang Istirahat
Sugiarto menambahkan, rekan korban saat itu tidak menyangka I meninggal dunia akibat sambaran petir. Rekan korban saat itu memilih menstabilkan perahu usai tersambar petir.
"Namun ketika rekannya melihat I, ternyata posisinya dalam kondisi tergeletak, dan saat dicek ternyata sudah meninggal dunia," ujar dia.
Mengetahui I meninggal dunia, rekan korban menghentikan kegiatan mencari ikan dan memilih mengarahkan perahu kembali ke Pelabuhan Bojongsalawe. Jenazah korban saat itu langsung dievakuasi warga ke rumah duka.
Sementara itu, Sugiarto yang merupakan Ketua Rukun Nelayan Bojongsalawe menyebutkan bahwa dari informasi yang diterimanya, perahu digunakan korban tersambar petir ketika baru saja menurunkan jangkar.
"Karena ketika itu sedang hujan lebat, mereka istirahat sejenak di dalam saung perahu. Saat sedang istirahat langsung tersambar petir dan petirnya tembus ke dalam saung sampai bawah," ujar dia.
Dia menyebut I meninggal dunia usai tersambar petir. “Untuk rekannya yang selamat langsung mengarahkan perahu ke daratan. Saat ini kondisi rekan korban masih trauma,” pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca Selengkapnya