Pergi Mencari Ilmu, Seorang Warga Bandung Ditemukan Meninggal di Jalur Hutan Garut
Korban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Korban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Pergi Mencari Ilmu, Seorang Warga Bandung Ditemukan Meninggal di Jalur Hutan Garut
IAP (36) warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, Kamis (17/8). Sebelum ditemukan meninggal, korban pamit untuk mencari ilmu kepada keluarganya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan bahwa korban awalnya ditemukan oleh warga yang hendak pergi ke kebun.
"Lokasi penemuan di sekitar kawasan jalan setapak menuju kawasan hutan di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi," kata Deni kepada wartawan.
Dia menjelaskan bahwa atas dasar laporan tersebut, polisi menerjunkan tim identifikasi ke tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi penemuan, jenazah ditemukan dalam kondisi terlentang di pinggir jalan setapak menuju kawasan hutan.
"Saat ditemukan, korban menggunakan sweater warna hitam dan celana pendek warna hijau. Selain itu ditemukan juga tas yang berisikan KTP, celana, baju, uang, rokok dan barang lainnya yang diduga milik korban," jelas Deni.
Polisi kemudian membawa jenazah ke puskesmas untuk kemudian dibawa ke RSUD dr Slamet Garut guna pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu polisi juga menghubungi keluarga korban.
Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan polisi, diketahui tidak ada tanda kekerasan di bagian tubuh jenazah. Polisi tidak bisa melakukan proses autopsi lebih lanjut karena saat keluarga yang datang ke rumah sakit menolak hal tersebut.
"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban berangkat dari rumah pada Rabu (16/8) sore, pamitnya untuk mencari ilmu istilahnya. Keterangan dari keluarga juga sejalan dengan keterangan warga yang menyebut bahwa di daerah tersebut memang kerap ada warga yang bertapa," ungkapnya. Menurutnya ada beberapa kemungkinan penyebab meninggalnya korban, mulai kelaparan hingga hipotermia.
"Pada saat ditemukan, tangan korban dalam posisi memegang perut. Kemungkinan lainnya hipotermia karena cuaca di lokasi penemuan lebih dingin, khususnya di malam hari," katanya.
Menurut Deni, saat ini korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan di kampung halamannya. Pihak keluarga pun menerima kejadian tersebut sebagai musibah.