Nenek di Malang Batal Naik Haji, Keluarga Tidak Tega jika Berangkat Sendiri
Merdeka.com - Supiyah (93), tahun ini sejatinya mendapat kesempatan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Seluruh Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) pun sudah terbayar lunas sebelum batas akhir.
Bahkan pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) beberapa waktu lalu telah mengirimkan perlengkapan hajinya. Tetapi Supiyah dan keluarga kemudian memutuskan untuk tidak berangkat dengan sejumlah pertimbangan.
"Sak karepe (terserah) wis, yo pengin (ingin) sakjane (sebenarnya)," kata Supiyah saat ditemui di rumahnya, Jalan Kyai Perseh Jaya 38 Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (23/5).
-
Bagaimana Syifa bisa berangkat haji? 'Nah, waktu itu ternyata boleh diganti oleh satu Bin atau Binti di awal 2020,' katanya
-
Kapan waktu pelaksanaan haji? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Setiap tahun, Haji dilaksanakan dalam periode lima hari, mulai dari tanggal 8 dan berakhir di 12 Zulhijjah.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Siapa yang dapat layanan khusus di Haji 2023? Sebanyak 60.000 lebih jemaah haji lanjut usia akan mendapatkan pelayanan khusus di Tanah Suci
-
Kapan Mahruf akan berangkat haji? Hari itu, Mahruf tengah bersemangat mencoba pakaian untuk berangkat ke tanah suci pada musim haji tahun ini.
-
Kapan orang berhaji? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/2/23), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai 25 kata-kata naik haji dengan sarat doa dan harapan mulia.
Supiyah mendaftar haji pada 29 Maret 2017 dan berdasarkan usia, termasuk jamaah haji yang mendapat prioritas untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.
Kala itu turut mendaftar juga Ahmad Fathoni, cucunya, dengan pertimbangan akan menjadi pendamping. Kemudian muncul ketentuan kalau pendampingnya harus anaknya, maka anak dan menantu Supiyah yakni Suryati (60) dan Abdul Hayyi (72) pun akhirnya mendaftar.
Namun pada musim haji 2023, hanya Supiyah yang mendapatkan panggilan untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Karena itu keluarga kemudian mempertimbangkan keberangkatan Supiyah, jika tanpa pendampingan dari keluarga.
"Dipikir-pikir nanti kerepotan di sana. Akhirnya tidak jadi berangkat," tegas Abdul Hayyi, menantu Supiyah.
Sementara Suryati, anak Supiyah mengaku tidak tega bila ibunya harus berangkat seorang diri. Apalagi keseharian selama ini memang Suryati hidup bersama dan memahami kebiasaan ibunya.
"Kalau yang mendampingi orang lain, tidak tega. Kalau thawaf mungkin bisa tetapi kalau keseharian di kamar, ke kamar mandi, buang air, rasanya kok tidak tega, kalau bukan keluarganya sendiri, enggak tega," jelasnya.
Suryati juga mengaku kasihan dengan petugas pendampingnya bila harus mengurusi ibunya. Apalagi harus mengurusi pekerjaan bersifat pribadi saat membersihkan diri atau buang air.
"Kalau aktivitas keseharian normal. Pelan-pelan tapi dapat mengerjakan sendiri. Tetapi kadang juga agak pikun," jelasnya.
"Tidak tega (ke petugas juga) kalau bukan anaknya yang mengerjakan itu," tegasnya.
Karena itu, Suryati tetap berharap dapat mendampingi ibunya saat menjalankan ibadah haji kalau pun tidak pada tahun ini. Karena itu, Suryati juga menolak berangkat jika tidak bersama ibunya.
Suryati masih berkeyakinan tahun depan dapat mengerjakan rukun Islam kelima bersama ibunya. "Ini belum waktunya saja," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaCerita Jemaah Haji Termuda Kloter I Embarkasi Makassar, Berangkat Sendiri Gantikan Ayah
Baca SelengkapnyaAwalnya Syifa tak percaya bisa berangkat untuk menggantikan sang ayah, namun Syifa akan menjalankan ibadah tersebut dengan sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaRamelan menjadi jemaah haji tertua di Banyumas setelah penantian selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.
Baca Selengkapnya