Otak pelaku 17 tahanan kabur Polres Malang sudah dibekuk

Merdeka.com - Otak pelaku kaburnya 17 tahanan Polres Malang telah ditangkap. Nurhadi alias Iblis warga Desa Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang menyusun strategi kabur dari penjara selama satu pekan.

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengungkapkan, pelaku adalah tahanan sebuah kasus kriminal yang masih dalam penanganan Satuan Reskrim Polres Malang.

"Sudah mulai disusun 11 April oleh Nurhadi alias Iblis," kata Ujung, Jumat (21/4).

Semula Nurhadi hanya mengajak 5 orang tahanan untuk membantu aksi kaburnya itu. Tetapi tanpa diduga banyak tahanan lain berminat untuk ikut kabur.

"Belum tahu pasti kok sampai yang lainya ikut-ikutan," katanya.

Namun, tidak lama dari aksi tersebut, Nurhadi sudah berhasil ditangkap kembali. Ia ditangkap di hari pertama bersama tiga orang lainnya yakni Burhanudin, Abdul Rohman dan Edi Mustofa.

Nurhadi dan Abdul Rohman disebut sebagai penyedia gergaji yang digunakan memotong teralis di kamar mandi. Namun tidak diketahui asal-usul benda yang memang dilarang berada di dalam tahanan itu.

Hingga saat ini, sudah lima orang buron tahanan kabur yang sudah berhasil ditangkap. Terbaru atas nama Tommi Aji Saputra yang ditangkap Jumat (21/4) sekitar pukul 01.30 Wib. Tommi ditangkap di Desa Ngelak, Kecamatan Dampit.

Sebelumnya tertangkap sudah tertangkap Abdul Rohman, warga Desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi, Burhanudin warga Desa Kidal Kecamatan Tumpang, dan Nurhadi warga Desa Lesanpuro, Kecamatan Kedungkadang.

Menyusul kemudian Edi Mustofa alias Tomu bin Dolah yang ditangkap Kamis (20/4). Edi Mustofa sendiri adalah warga Dusun Benel RT 3 RW 1 Desa Baturetno, Kecamatan Singosari.

Tahanan atas nama Abdul Rochman ditangkap tidak jauh rumahnya di Jalan Gajayana Desa Putatlor RT10/ RW02, Kecamatan Gondanglegi. Sementara dua tahanan ditangkap bersembunyi di Jalan Tenaga, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sedangkan tersangka Edi Mustofa diamankan di kawasan Poncokusumo.

Dua orang buron yang ditangkap dengan luka tembak lantaran berusaha melarikan diri saat ditangkap.

Polisi sendiri terus melakukan penjagaan di akses keluar dari Malang Raya dan tempat umum seperti, terminal dan stasiun. Dugaan sementara, para buronan masih berada di kawasan wilayah Malang Raya.