Pakar Sebut Kuliah Gratis Bisa Diterapkan Indonesia
Merdeka.com - Wacana kuliah gratis mungkin diterapkan di Indonesia. Alasannya, sejumlah negara terbukti bisa menerapkan kuliah gratis.“Pendidikan tinggi bagi mereka (negara-negara yang sudah menerapkan kuliah gratis) itu syaratnya mau kuliah dan mampu secara akademik. Bagi mereka yang mau dan mampu secara akademik, latar belakang sosial – ekonomi sudah hilang, itu filosofi yang sangat mendasar,” kata Peneliti Basic Income Lab RCCC UI, Sonny Mumbunan.
Dia mengatakan, negara seperti Jerman, negara-negara Eropa Kontinental dan Skandinavia, bisa menggratiskan biaya kuliah sepenuhnya atau pun sebagian. Dari preseden itu, bukan tidak mungkin program serupa juga diterapkan dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia.
Lebih jauh Sonny menambahkan, program kuliah gratis di negara-negara maju juga membawa dampak pada dimensi kultural, sosial dan politik masyarakat.
-
Bagaimana sumbangan ini membantu mahasiswa? 'Memastikan tidak ada siswa yang harus membayar uang sekolah lagi,' lanjut pada keterangan akun X Fakultas Kedokteran Albert Einstein @montefioreNYC.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Bagaimana Kemendikbudristek pulihkan sistem KIP Kuliah? 'Kami berupaya sesegera mungkin untuk memulihkan layanan KIP Kuliah berdasarkan data cadangan yang kami simpan di pusat data Kemendikbudristek. Koordinasi erat dengan perguruan tinggi juga terus kami lakukan untuk menjamin hak mahasiswa penerima KIP Kuliah on going dan pendaftar KIP Kuliah baru,' katanya.
-
Apa jenis program kerja yang dilakukan para mahasiswa tersebut? Tersangka EW ditangkap di Italia pada Rabu (12/6) waktu setempat. Penangkapan tersebut hasil koordinasi dengan Interpol Indonesia, Jerman dan Italia.
-
Apa tujuan akhir mahasiswa baru setelah lulus? Sebagai mahasiswa yang baru masuk ke perguruan tinggi, biasanya Anda akan diminta untuk menuliskan tujuan akhir atau cita-cita setelah lulus.
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
“Apa implikasi kulturalnya? Pendidikan jadi hal yang lumrah di sana, gelar akademik juga dimaknai berbeda, tidak ada selebrasi berlebihan ketika menyelesaikan kuliah. Saya punya teman dengan 2 gelar doktor saking gratisnya, orang kuliah karena senang dan mampu. Implikasi politiknya adalah terjadi perdebatan kebijakan ide dan epistemik (kiri, tengah, kanan dan ekletik),” ujar ekonom lulusan Martin Luther University Halle–Wittenberg dan University of Leipzig itu.
Alasan lain yang memungkinkan program kuliah gratis diterapkan di Indonesia adalah besaran anggaran yang masih realistis. Menurut penghitungannya, biaya per tahun seluruh mahasiswa S1, S2, S3, dan vokasi berkisar Rp 95 triliun.
Nilai anggaran itu, menurut Sonny, tidak seberapa jika dibandingkan biaya yang hilang akibat degradasi lingkungan, yang mencapai Rp 600 triliun per tahun.
“Sebagai ilustrasi saja, ini statistiknya BPS, kita simulasi Sisnerling (sistem neraca lingkungan), setiap tahun Rp 600 triliun hilang. Kita lihat berapa sih biaya per tahun untuk kuliah di seluruh Indonesia? Batas bawahnya sekitar Rp 95 triliun, artinya gak besar (anggaran kuliah gratis) sebetulnya dibanding biaya yang kita buang begitu saja,” paparnya dalam diskusi online bertema ‘Kuliah Gratis, Apakah Mungkin?’ yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Namun diakui Sonny, wacana kuliah gratis belum jadi atensi masyarakat luas Indonesia. Hal itu karena masyarakat tidak biasa membayangkan ide-ide besar tentang kuliah gratis, sehingga terkesan program itu mustahil dijalankan.
“Indonesia belum punya imajinasi cukup untuk membayangkan sebuah pendidikan tinggi gratis dan bermutu. Yang pertama-tama untuk membayangkan yang mungkin itu adalah imajinasi. Kalau secara imajinasi tidak mampu membayangkan itu (kuliah gratis) karena dari kecil diajarkan untuk selalu membayar, tidak terpapar pada ide-ide tentang pendidikan gratis, ya sulit kita membayangkan itu akan berhasil,” ujarnya.
Selain itu, Ketua DPP PSI Tsamara Amany mengungkapkan alasan partainya mewacanakan program kuliah gratis.
Menurutnya, wacana itu tidak lepas dari kesenjangan pendidikan di Indonesia. Persentase penduduk Indonesia berusia 14 tahun ke atas yang lulus kuliah hanya 8,5 persen, sementara 65 lainnya lulusan SMP.
Harapannya, dengan program kuliah gratis, akan lebih banyak lagi lulusan perguruan tinggi yang siap berkompetisi di dunia kerja. Pada gilirannya, mereka punya kesempatan memperbaiki kualitas hidup.
Jika tingkat pendidikan mayoritas masyarakat rendah, mereka justru rentan terjebak dalam perangkap kemiskinan dan gizi buruk.
“Kalau misalnya seseorang itu masuk dan lulus kuliah, bahwa dia punya kemampuan mobilitas sosial yang lebih baik, pendapatan jadi lebih baik, kemudian akses dan koneksi jadi lebih baik, dan paling penting lagi adalah dia punya trajektori karier,” terang Tsamara.
Sedangkan, Research Associate J-PAL Asia Tenggara, Elza Samantha Elmira menawarkan opsi alternatif dalam pembiayaan kuliah, alih-alih menggratiskan kuliah. Menurutnya, menggratiskan kuliah untuk semua orang tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi mereka yang mungkin berbeda tidaklah adil.
“Agaknya tidak adil jika kita memimpikan kuliah gratis untuk semua orang. Tidak adil dalam artian, ada orang yang mampu dan ketika dia berkuliah, dia akan sangat eksponensial pendapatan dan penghidupannya. Padahal dia mampu untuk membiayai kuliah, dibandingkan dengan orang-orang yang betul-betul membutuhkan,” urai mantan peneliti The SMERU Research Institute itu.
Karena itu, dia menyarankan pemerintah menghidupkan kembali program student loan atau pinjaman mahasiswa, namun dengan penyempurnaan sistem dan mitigasi risiko. Nantinya, mahasiswa membayar utang biaya kuliah setelah mereka lulus dan bekerja.
Pada dekade 1980-an, pernah ada kredit pendidikan mahasiswa yang tujuannya untuk meringankan pembiayaan mahasiswa yang kurang mampu. Hanya saja, program tersebut dihentikan lantaran banyak mahasiswa yang menunggak pembayaran.
“Sebenarnya, dengan kita menerapkan sistem student loan (pinjaman mahasiswa) itu lebih equitable. Intinya untuk yang miskin, pemerintah memberikan subsidi, dan untuk yang kaya mereka tetap diminta membayar sesuai kemampuan mereka,” tutup Elza.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan Sri Mulyani terkait heboh mahasiswa ITB keluhkan mahalnya bunga pinjol untuk bayar kuliah.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Nilai UKT Seharusnya Gratis Sesuai Konstitusi, Ini Bunyi Amanatnya di UUD 1945
Baca SelengkapnyaHeboh Bayar Uang Kuliah Pakai Pinjol, Sri Mulyani Contek Cara Amerika Kasih Pinjaman ke Mahasiswa
Baca SelengkapnyaSelain membantu dari sisi finansial, pinjaman mahasiswa juga memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaStudent loan merupakan program pinjaman dengan skema multi guna yang bertujuan memberi solusi keuangan yang terjangkau dan mudah diakses.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadjir, pinjaman online hanya salah satu jenis atau sistem yang belakangan berefek buruk lantaran disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaBank DKI memberi dukungan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Baca SelengkapnyaPihaknya mendorong agar perguruan tinggi melakukan kerja sama dengan bank negara jika kampus ingin menerapkan konsep student loan.
Baca SelengkapnyaDua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil, cara yang dilakukan ITB mungkin punya niat baik
Baca Selengkapnya50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.
Baca SelengkapnyaDi tengah UKT mahal, di Universitas Muhammadiyah Maumere justru bisa membayar menggunakan hasil bumi dan bisa mencicil hingga mahasiswanya bekerja.
Baca Selengkapnya