Paku yang menancap di kerbau masih baru dan tidak berkarat
Merdeka.com - Puluhan paku yang menancap di badan kerbau milik Bardi Bartoatmojo, warga Dusun Sawahan, Sumber Agung, Jetis, Bantul, DIY ternyata kondisinya masih baru dan tidak berkarat. Hal ini sebagaimana disampaikan Bardi saat ditemui Merdeka.com di rumahnya, Selasa (1/11) beberapa saat setelah ledakan bom terjadi.
"Setelah bom meledak, saya langsung mengecek kerbau saya yang terkena bom. Jumlahnya puluhan paku yang menancap di kaki belakang dan perut kerbau. Saya cabutin. Jenis pakunya ada paku usuk, paku reng kayu, paku reng bambu dan paku-paku kecil. Semuanya masih dalam kondisi baru. Tidak ada karatnya," cerita Bardi.
Bardi menambahkan bahwa setelah sempat mencabuti paku di lokasi kejadian meledaknya bom, paku-paku tersebut dibuangnya ke sungai. Sedangkan paku yang masih menancap karena letaknya cukup masuk ke dalam daging kerbau dibiarkannya.
-
Bagaimana paku merusak pohon? Ketika ditancapkan paku ke pohon, jaringan luar yang ada di batang pohon yang seharusnya berguna untuk melindungi jaringan dalam pohon, lama-kelamaan bisa membuat bakteri masuk.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Mengapa replika kapak batu diuji dengan menebang pohon? Seluruh 53 replika tersebut digunakan untuk 10 aktivitas 'penggunaan', termasuk penebangan pohon, pengamplasan kayu, pengikisan kayu, pengikisan tanduk, mengamplas tanduk, pengikisan tulang, mengikis tulang, mengikis kulit, dan memisahkan bangkai.
Sesampainya di kandang, Bardi kemudian dibantu oleh seorang dokter hewan untuk mencabuti paku yang tertancap dalam di badan kerbau. Menurutnya, beberapa paku masuk terlalu dalam sehingga sulit diambil jika tanpa bantuan dokter hewan. Setelah dicabuti, paku lalu dibawa oleh polisi sebagai barang bukti.
"Ada beberapa yang dalam. Posisinya kepala paku justru yang menusuk daging kerbau sementara bagiannya yang runcing justru yang kelihatan di luar. Kalau dicabuti sendiri susah," jelas Bardi.
Penemuan paku dalam kondisi baru ini menimbulkan spekulasi bahwa bom yang diduga rakitan yang meledak tersebut merupakan bom baru. Namun hal itu masih belum dipastikan kebenarannya.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Frans Tjahyono, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah bom yang meledak itu terkait dengan jaringan terorisme. Pihak kepolisian hingga saat ini masih terus mencari apa motif dari peledakan tersebut. Termasuk apakah ada motif kesengajaan dari bom tersebut.
"Semua masih kita dalami. Kita baru menyelidiki bahan dan jenis bom. Motifnya kita belum tahu. Belum diketahui ada kesengajaan atau tidak. Semua masih kita selidiki," ungkap Frans.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan cukup keras terjadi di daerah Sawahan, Sumber Agung, Bantul. Ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Sampai saat ini polisi masih terus menyelidiki jenis bom, daya ledak dan motif bom yang meledak.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menegaskan gudang munisi daerah (Gudmurad) di Bogor sudah didesain untuk menampung amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, dia memastikan ledakan tersebut bukan berasal dari amunisi berat. Apalagi bom yang dikhawatirkan.
Baca SelengkapnyaSenjata ini sudah biasa biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti berkebun
Baca Selengkapnya