Panglima TNI: Hukuman mati tidak pengaruhi kerjasama alutsista
Merdeka.com - Eksekusi mati pada delapan terpidana kasus narkoba menimbulkan berbagai reaksi dalam negara yang terkait. Beberapa dari negara yang warganya menjadi korban memilih sikap tegas dengan menarik duta besar mereka dari Indonesia.
Menyikapi hal itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan proses hukuman mati tidak akan berdampak pada pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) maupun kerjasama militer antara Indonesia dengan negara-negara seperti Australia, Brazil, dan Prancis.
"Dengan Australia juga tidak berpengaruh. Brazil juga begitu, bahkan kita ada beberapa alutsista yang masih harus dipenuhi oleh Brazil. Semua berjalan dengan baik," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5).
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
Moeldoko melanjutkan, TNI tidak bisa bersikap reaktif terhadap politik luar negeri. Semua dikendalikan oleh Presiden dan TNI harus seimbang dalam menyikapi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negara-negara sahabat lainnya.
"Kalau TNI berlebihan menyikapinya takutnya malah blunder. Hubungan politik itu biasa naik turun. Jadi TNI jangan terlalu proaktif dan harus seimbang komunikasinya dengan militer negara sahabat," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto menegaskan akan memberikan hukuman kepada anggotanya yang bermain judi online.
Baca Selengkapnya"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."
Baca SelengkapnyaGumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
Baca SelengkapnyaKomitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurrahman meminta anggota TNI yang menculik dan menganiaya pemuda Aceh Imam Masykur hingga tewas dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaMaruli menyebut TNI AD telah menerapkan asas hukum kepada setiap prajurit
Baca Selengkapnya