Panjat Jemuran, Pelajar SMA di Ngada NTT Tewas Kesetrum
Merdeka.com - Aven Tena (15), seorang di Kampung Bobou, Kelurahan Faubata, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik kabel PLN. Peristiwa nahas itu terjadi di rumah Hendrikus Lawa di perempatan SPBU Boubou.
Awalnya ibu korban, Mina Wulu (40) meminta bantuan korban dan rekannya Juan Raja (15) dan Rido Go (15), untuk membersihkan pakaian bekas di lantai dua rumah milik Hendrikus Lawa. Setelah selesai, korban duduk bercerita bersama teman-temannya di lantai persis depan pintu kamar, dengan posisi bersandar di tempat jemuran.
Kemudian korban memanjat tempat jemuran yang berada tepat di bawah kabel listrik PLN. Tanpa disadari, kepala korban menyentuh kabel tersebut.
-
Apa yang terjadi pada jantung saat tersengat listrik? Sengatan listrik berpotensi mengganggu atau bahkan menghentikan sama sekali sinyal-sinyal listrik kecil (yang memberitahu jantung untuk memompa). Hal ini dapat menyebabkan jantung berdetak tidak normal, atau bahkan berhenti berdetak sama sekali.
-
Mengapa sengatan listrik bisa mematikan? Memang benar sengatan listrik, jika cukup kuat, dapat membunuh seseorang. Tapi apa sebenarnya yang membuat listrik berpotensi mematikan?
-
Bagaimana cara kerja sengatan listrik pada tubuh? Tubuh manusia bukanlah penghantar listrik yang sempurna; dengan demikian, ketika ia bertemu dengan listrik dari sumber luar, ia memberikan hambatan terhadap aliran listrik yang melaluinya sendiri. Hambatan terhadap aliran arus menghasilkan panas – dalam jumlah besar (jika arus listrik cukup kuat). Jadi, jika seseorang bersentuhan dengan saluran listrik berarus kuat, mereka berisiko mengalami luka bakar.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Kenapa tiang listrik di Menteng terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Korban pun tersengat aliran listrik tegangan tinggi, sehingga mengeluarkan percikan api serta bunyi ledakan, yang membuat korban terpental dan jatuh ke lantai.
Dua rekan korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke ibu korban yang berada di lantai satu. Ibu korban kemudian berlari ke lantai dua untuk melihat kondisi anaknya.
Saat tiba di lantai dua, ibu korban melihat korban sudah tergeletak kaku. Rambut korban hangus, sedangkan di bagian kedua lutut sudah terdapat luka bakar.
Melihat korban sudah kaku, ibu korban berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Warga sekitar yang panik langsung melaporkan kepada Polres Ngada.
Anggota dari unit identifikasi Satuan Reskrim Polres Ngada langsung mendatangi lokasi kejadian, untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh unit indentifikasi Polres Ngada, korban sudah tidak bernapas lagi. pada tubuh korban terdapat luka-luka," ujar Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu Ray Artika, Rabu (18/8).
Menurut Ray, saat polisi datang tubuh korban sudah kaku. "Pada bagian kepala dan wajah korban terdapat luka bakar yang menyebabkan sebagian kulitnya terkelupas," tambah mantan Kanit tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satuan Reskrim Polres Belu itu.
Selain itu, pada bagian leher hingga tubuh korban terdapat luka bakar sehingga kulit pada leher terkelupas. Selanjutnya pada bagian lutut hingga paha korban terdapat luka terbakar dan menyebabkan kulit pada bagian tersebut terkelupas dan hangus.
Ray menjelaskan, jarak antara tangga jemuran yang dinaiki korban dengan kabel listrik yang melintas di tempat kejadian tersebut, sangat dekat yakni kurang lebih satu meter sehingga pada saat korban memanjat tangga jemuran langsung tersengat.
Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban oleh Kasat Reskrim Polres Ngada, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban langsung dibawa ke rumahnya di Kampung Bobou, Kelurahan Faubata, Kabupaten Ngada untuk disemayamkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di SMA N 6 Bulungan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaSetelah kedua siswa tersetrum, teman lainnya mematikan saluran listrik.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaFN (18), Ketua OSIS sebuah SMA Negeri di Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia usai diceburkan ke kolam sekolah di hari ulang tahunnya.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaDiduga api tersebut dari aliran listrik yang ada di atas jalur MRT
Baca SelengkapnyaPolisi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek dari pengisi daya ponsel yang digunakan Anton
Baca SelengkapnyaSatu unit rumah di Jalan Terogong Raya Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan terbakar pada Rabu (12/6). Dalam insiden itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya