Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak di Sumsel Lampaui Target
Merdeka.com - Partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Sumatera Selatan melampaui target. Selama pelaksanaan pencoblosan juga diterapkan protokol kesehatan.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel Amrah Muslimin mengungkapkan, secara umum partisipasi pemilih di atas 80 persen, atau jauh dari target 77,5 persen. Dengan rincian, di Musi Rawas partisipasi pemilih di angka 80 persen, Penukal Abab Lematang Ilir 80 persen, dan Ogan Ilir 81,28 persen.
Kemudian Ogan Komering Ulu Timur 79 persen dan Musi Rawas Utara 80,42 persen. Sementara partisipasi pemilih di dua kabupaten yang hanya memiliki pasangan calon tunggal mengalami perbedaan.
-
Di mana Pilkada Serentak 2020 diselenggarakan? Berikut adalah daftar provinsi-provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 tersebut:Sulawesi UtaraSulawesi TengahKalimantan UtaraKalimantan SelatanKalimantan TengahSumatera BaratKepulauan RiauJambiBengkulu
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana Pilkada Serentak 2024 dilakukan? Pemilihan dilaksanakan secara langsung dan demokratis berdasarkan 6 asas berikut ini: Asas Langsung:Rakyat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suara secara langsung tanpa perantara. Ini memastikan partisipasi langsung dari warga negara dalam memilih perwakilan mereka.Asas Umum:Semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal berhak ikut dalam pemilihan umum, baik sebagai pemilih maupun calon. Ini memastikan inklusivitas dan kesempatan yang sama bagi semua.Asas Bebas:Setiap warga negara yang memiliki hak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan atau paksaan. Kebebasan ini berdasarkan hati nurani dan kepentingan pribadi. Asas Rahasia:Kerahasiaan pemilih harus dijamin. Dalam memberikan suara, identitas pemilih tidak akan diketahui oleh siapapun dengan cara apapun.Asas Jujur:Penyelenggara dan semua pihak yang terlibat dalam pemilu harus bertindak jujur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini memastikan integritas proses pemilu.Asas Adil:Setiap pihak yang terlibat dalam pemilu harus diperlakukan secara sama dan bebas dari kecurangan. Asas ini menjamin kesetaraan dan keadilan dalam penyelenggaraan pemilu.
-
Bagaimana cara pelaksanaan Pilkada serentak 2024? Pilkada serentak ini mencakup pemilihan gubernur, bupati, dan walikota yang akan diadakan pada waktu yang sama, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban administratif dan logistik bagi penyelenggara pemilu.
-
Bagaimana cara Pilkada serentak 2024 diselenggarakan? Tahapan Pilkada 2024 sendiri telah ditetapkan dalam peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Yakni di Ogan Komering Ulu hanya 71,19 persen, sedangkan di Ogan Komering Ulu Selatan mencapai 85 persen. Partisipan di OKU Selatan menjadi yang tertinggi dibanding enam pilkada lain.
"Alhamdulillah secara umum partisipasi pemilih melebihi target, terlebih di dua kabupaten yang memiliki calon tunggal," ungkap Amrah, Jumat (11/12).
Menurut dia, banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka pemilih. Yakni calon yang diusung partai politik diterima masyarakat, strategi sosialisasi melalui media sosial efektif, peran kampanye paslon, meningkatnya kesadaran masyarakat Sumsel dalam berpolitik, dan terjaminnya keamanan oleh petugas kepolisian dan TNI.
"Dan ternyata penerapan protokol kesehatan secara ketat di TPS meyakinkan pemilih tidak takut menyalurkan hak pilihnya," kata dia.
Amrah juga menyoroti tingginya partisipasi pemilih di Kabupaten OKU Selatan. Sejak awal di kabupaten itu tidak ada tokoh atau elit politik yang ingin mencalonkan diri dalam pilkada. Hal ini disebabkan elektabilitas petahana sangat tinggi sehingga semua partai politik mengusung paslon petahana.
Sementara di OKU sebelumnya banyak tokoh politik yang melakukan sosialisasi sebagai bentuk keinginan pencalonan. Namun, mereka tidak bisa mencapai 20 persen kursi di legislatif dan tak memenuhi syarat dari jalur independen sehingga calon petahana yang maju dan ditetapkan sebagai peserta pilkada.
"Khusus OKU, walaupun partisipasinya paling rendah, 71,19 persen, tapi saya kira cukup tinggi karena beberapa daerah di luar Sumsel partisipasinya ada yang 60 persen," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
Baca SelengkapnyaTerdapat aturan pembatasan jumlah pemilih per TPS Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk tahapan pendaftaran pasangan calon kepala daerah 27-29 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKapolres berterima kasih pada warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakna hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaKPU Sidrap Rampungkan Rekapitulasi Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dan NasDem Raih Suara Tertinggi
Baca SelengkapnyaMenurut Idham, hal terpenting dari masa kampanye adalah seluruh pihak menaati peraturan berlaku.
Baca SelengkapnyaTapi yang hadir bisa sampai 81, 8 persen. Kami masih optimis," kata Hasyim
Baca SelengkapnyaBahtiar Baharuddin berharap penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 berlangsung secara luber, jurdil, lancar, aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada dilakukan untuk memilih wakil kepala daerah di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSimulasi sortir pelipatan dan penghitungan surat suara Pilkada 2024 digelar di gudang KPU
Baca SelengkapnyaPilkada Serentak 2024 merupakan momentum penting dalam demokrasi Indonesia yang akan menentukan arah kepemimpinan di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaKepolisian memprioritaskan pengamanan Pilkada serentak agar berjalan lancar.
Baca Selengkapnya