Pasien Positif Corona yang Ikut Ijtima di Gowa Meninggal Dunia
Merdeka.com - Satu dari 17 kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur meninggal dunia hari ini. Dia adalah seorang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan berusia 60 tahun yang diisolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
Pasien itu masuk isolasi rumah sakit setempat, 21 Maret 2020 lalu usai penerbangan transit di Balikpapan dari Makassar. Dia adalah eks peserta ijtima zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.
"Hari ini, meninggal dunia 1 positif Covid-19 di Rumah Sakit Kanujoso. Yang bersangkutan merupakan warga Kalsel kemarin ikuti Ijtima," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kalimantan Timur Andi M Ishak, dalam penjelasan dia, Minggu (29/3) sore.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Kapan sholat jenazah dilakukan? Sholat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Ishak menerangkan, pasien tersebut meninggal sekitar pukul 13.00 WITA. "Hari ini juga sesuai protap meninggal karena Covid-19, dalam 4 jam harus dimakamkan," ujar Ishak.
"Kesepakatan bersama keluarga, yang bersangkutan dimakamkan di Balikpapan di kilometer 15 (poros jalan Balikpapan tujuan Samarinda). Pasien meninggal ini sudah kami laporkan ke Gugus Tugas pusat," tambah Ishak.
Dia menjelaskan pasien tersebut selain terjangkit Corona dengan gejala sesak napas, juga memiliki sakit lain yang menyertainya seperti jantung dan ginjal. "Memperberat yang bersangkutan. Perlu dipahami bahwa virus ini menyerang pernapasan," ungkap Ishak.
Ishak juga menjelaskan warga Kaltim masuk status Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah 69 orang menjadi 1.688 orang. Demikian juga dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ada penambahan 4 kasus di Berau.
Total sejak 31 Januari 2020, PDP menjadi 83 orang, hasil negatif 39 orang dan positif menjadi 16 orang, setelah 1 meninggal dunia hari ini. Sementara, menunggu hasil laboratorium menjadi 28 orang.
"Untuk kasus 4 PDP baru di Berau rinciannya adalah pasien PDP pertama, dari hasil tracing adalah peserta Ijtima di Sulsel dengan gejala Covid-19, diisolasi di RSUD Abdul Rivai Berau. Sementara, 3 pasien lainnya adalah hasil kontak erat dengan PDP pertama. Jadi, 4 pasien ini masih 1 keluarga," tandas Ishak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaNenek diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPria di Gresik, Jawa Timur meninggal dunia di masjid. Pria tersebut meninggal dunia dalam keadaan sujud.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya