Pasukan Perdamaian TNI siap jika diminta PBB ke Palestina
Merdeka.com - Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI AM Putranto mengatakan, pihaknya belum mempersiapkan pasukan khusus untuk membantu perdamaian konflik di Palestina dan Israel. Sebab, pihaknya belum ada pembicaran dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Pada dasarnya kami siap menugaskan itu semua. Namun demikian, belum ada pembicaraan dari PBB untuk permintaan ke Indonesia," kata Putranto kepada wartawan usai acara penutupan pelatihan militer di PMPP TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (1/9).
Putranto mengatakan, untuk melaksanakan tugas perdamaian diperlukan beberapa tahapan yaitu level strategis, level operasional dan level operasi partisipan.
-
Kenapa mediasi belum terjadi? Polresta Barelang belum membuka opsi mediasi terkait kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan Seleb TikTok Satria Mahathir atau yang dikenal dengan panggilan 'cogil' bersama tiga orang rekannya. Hal itu menyusul belum adanya permintaan mediasi yang diterima penyidik dari pihak RA, selaki anak dari Anggota DPRD Kepri Nyanyang Haris Pratamura yang jadi korban dalam kasus tersebut.
-
Bagaimana pasukan penjaga perdamaian PBB membantu Lebanon? Selain itu, pasukan penjaga perdamaian juga memberikan dukungan kepada Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) melalui program pelatihan, guna memperkuat penempatan LAF di selatan Lebanon sehingga mereka dapat mengambil alih tanggung jawab keamanan yang saat ini diemban oleh pasukan penjaga perdamaian.
-
Di mana pasukan penjaga perdamaian PBB berpatroli? Mereka melakukan patroli di wilayah selatan Lebanon untuk secara netral memantau situasi di lapangan dan melaporkan setiap pelanggaran terhadap Resolusi 1701.
-
Kenapa PBB meminta gencatan senjata di Gaza? 'Atas nama kemanusiaan, Sekretaris Jenderal PBB menekankan pentingnya gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera tanpa syarat, serta penegakan akuntabilitas atas pelanggaran hukum internasional.'
-
Kenapa Indonesia tidak menarik pasukannya dari Lebanon? 'Prinsipnya, kami akan mengikuti keputusan PBB,' ujarnya, sambil menyatakan bahwa Kemlu RI dan TNI terus berkoordinasi untuk menyiapkan rencana kontingensi.
-
Kenapa Mesir dan Sudan tak klaim Bir Tawil? Dengan kata lain, Mesir meyakini Bir Tawil adalah wilayah Sudan, sementara Sudan menganggap daerah itu milik Mesir.
Lebih lanjut, Putranto mengatakan, Indonesia mendapatkan tugas perdamaian di beberapa negara. "Kita kerahkan 800 personel, Oktober akan berangkat dan ke Mali oleh Satgas Helikopter," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat batalyon itu terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
Baca SelengkapnyaPrabowo sebelumnya sempat mengungkapkan akan mengirim pasukan perdamaian ke Gaza.
Baca SelengkapnyaRetno menyebut pengiriman pasukan perdamaian ini dilakukan usai adanya gencatan senjata
Baca SelengkapnyaTNI membuka pendaftaran dan seleksi bagi prajurit yang ingin menjadi bagian dari pasukan perdamaian ke Gaza.
Baca SelengkapnyaTNI AD sudah memiliki alutsista dan Kapal Rumah Sakit yang lengkap dan bagus.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan bersama Sekjen PBB, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk mendukung perdamaian Palestina.
Baca SelengkapnyaEmpat batalyon itu terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
Baca SelengkapnyaOtoritas Palestina mengajukan permohonan menjadi anggota tetap PBB.
Baca SelengkapnyaKasad mengaku belum mendapat arahan khusus dari Panglima TNI untuk menambah jumlah prajurit untuk misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, bahwa belum ada rencana untuk menarik Pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi mengkhawatirkan di Palestina ada 41.000 orang telah kehilangan nyawa dan jutaan orang lainnya mengungsi, serta akses terhadap bantuan diputus.
Baca SelengkapnyaMenteri Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina
Baca Selengkapnya