PDIP ingin kembangkan lagi pendidikan yang berkebudayaan
Merdeka.com - Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yakni pendidikan budi pekerti, pendidikan yang menyatu dengan kehidupan dan perikehidupan bangsa, perlu digelorakan kembali. Sebab, pendidikan yang demikianlah yang membebaskan dan memerdekakan.
Demikian disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menyampaikan Pidato Kebudayaan dalam acara 'Seminar Nasional Revolusi Mental, Nawa Cita dan Pendidikan Karakter' di Aula Gedung Persatuan Taman Siswa Yogyakarta, lewat siaran pers, Kamis (19/5).
"Pokok dari apa yang diajarkan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan agar manusia Indonesia merdeka batinnya, merdeka pikirannya, dan merdeka tenaganya untuk rakyat Indonesia," kata Hasto.
-
Apa tujuan utama dari pengajaran dan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara? Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat).
-
Kenapa Ki Hajar Dewantara menekankan jiwa merdeka bagi murid? Maksudnya, manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan pada aturan yang ada di masyarakat. Maka dari itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa yang merdeka, dalam artian merdeka secara lahir batin serta tenaganya.
-
Bagaimana Ki Hajar Dewantara mendukung jiwa merdeka murid? Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara memiliki istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematahkan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
-
Apa arti 'mencerdaskan bangsa' menurut Ki Hajar Dewantara? Pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal merdeka belajar selaras dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkait mencerdaskan bangsa. Artinya 'Mencerdaskan Bangsa' di sini adalah menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan hidup dan penghidupan rakyat Indonesia.
-
Apa makna utama Hari Pendidikan Nasional? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
-
Bagaimana Ki Hajar Dewantara ingin anak-anak tumbuh dan berkembang? Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
Hasto yang juga menjadi pembina kepanitiaan Hardiknas di Taman Siswa mengungkapkan, PDIP Perjuangan mendukung sepenuhnya upaya menggelorakan kembali mutiara pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut.
Menurut Hasto, lewat Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara telah mengajarkan kepenuhan dimensi pengajaran yang mempertinggi kebudayaan siswa, sehingga ilmu hidup batin manusia, ilmu jasmani manusia, ilmu kesopanan, ilmu estetika, dan ilmu pengetahuan sendiri diajarkan.
Dengan keseluruhan mutiara pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut, kata Hasto, tampak betapa krisis keteladanan yang terjadi saat ini akibat pendidikan nasional kurang menjiwai keseluruhan nilai-nilai penghidupan yang meningkatkan pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia.
"PDI Perjuangan terus memberikan dukungan agar konsepsi pendidikan yang berkebudayaan tersebut dikembangkan kembali. Medium pendidikan boleh berubah, namun nilai-nilai dasar yang diajarkan sangat relevan untuk kembali pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara," ujarnya.
Di momentum Hardiknas kali ini, Hasto menjanjikan bahwa PDI Perjuangan akan mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk memberikan perhatian pada pengembangan Taman Siswa sebagai pelopor pendidikan nasional yang melekat dengan nilai-nilai kebangsaan, kebudayaan, dan kerakyatan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto pun sempat bernostalgia ketika menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Kala itu, cerita Hasto, dia selalu menghadiri seminar kebangsaan yang saat itu dirintis oleh Ki Suratman, Gus Dur, LB Moerdani, dan Ki Pranarka pada tahun 1986-1989.
Lebih lanjut, Hasto menyebutkan ada sejarah perjuangan di bidang pendidikan yang bersama-sama pernah dilakukan oleh founding father, Presiden Soekarno dan juga Ki Hadjar Dewantara.
Sebagaimana catatan sejarah, Bung Karno saat bertemu Pak Marhaen seorang petani miskin di Bandung selatan merasakan adanya kemiskinan karena tata hidup penjajahan kala itu. Jalan pendidikan, disebutkan bisa jadi pintu untuk membuka cakrawala bagi si miskin agar terbebas dari kondisi terjajah.
"Bangsa yang besar, seperti Indonesia harus kembali ke mutiara nilai pendidikan seperti cita-cita Ki Hadjar Dewantara. Kita perlu meluruskan nilai-nilai pendidikan yang kini tergerus pragmatisme," tandasnya.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY memberikan dukungan agar pemerintah meneguhkan kembali sistem pendidikan berbasis kebudayaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
"Ajaran Ki Hajar Dewantoro selaras dengan Ajaran Bung Karno, di mana dengan pendidikan yang baik bagi rakyat akan memudahkan jalan bagi terwujudnya Trisakti. Menjadi tugas Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara dan Bung Karno", ujar Politisi muda PDI Perjuangan tersebut.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsep Merdeka Belajar ini diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek kehidupan
Baca SelengkapnyaWakil Ketua BKSAP DPR 2019-2024 Putu Supadma Rudana mengatakan pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia harus dikaji saat ini.
Baca SelengkapnyaPutu Supadma Rudana menilai sistem pendidikan Indonesia saat ini perlu merujuk kembali ke ajaran Ki Hajar Dewantara.
Baca SelengkapnyaKata-kata pahlawan nasional tentang pendidikan bisa dijadikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadiem, manfaat program Merdeka Belajar tersebut dirasakan guru, pelajar, maupun mahasiswa.
Baca SelengkapnyaAda sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaHari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei adalah momen untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDiklat PIP diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan berkarakter
Baca SelengkapnyaKurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKurikulum baru yang diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Baca SelengkapnyaOrientasi keuntungan mengabaikan kualitas pendidikan untuk memanusiakan manusia.
Baca Selengkapnya70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik
Baca Selengkapnya