PDIP: Praktik kenegaraan di 2014 jauh dari ideologi Pancasila
Merdeka.com - Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan potret kehidupan bernegara di Indonesia sepanjang tahun 2014 masih jauh dari ideologi Pancasila. Dia mendasarkan hal itu pada beberapa indikasi seperti semakin menguatnya isu SARA, dinamika politik yang berujung konflik, serta perilaku penegak hukum yang masih menyimpang.
"Salah satu contoh di ibu kota ada salah satu tokoh yang mempersoalkan kepala daerah hanya karena masalah agama, etnis dan warna kulit," ujar Basarah dalam peluncuran Catatan Akhir Tahun Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) 2014 PDI Perjuangan di Cikini, Jakarta, Selasa (30/12).
Basarah mengatakan ideologi Pancasila sebagai cipta hukum negara Indonesia mengharuskan setiap warga negara untuk tidak lagi mengutamakan persoalan SARA. Jikapun terdapat ketidakcocokan, maka seharusnya kritik atas hal itu ditujukan pada kinerja seorang kepala daerah.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
-
Bagaimana Pejabat Kemenhub melakukan penistaan agama? 'Dia (AK) bersumpah untuk meyakinkan klien kami bahwa tidak melakukan perselingkuhan sehingga dia berinisiatif untuk meyakinkan ibu Vani dengan cara bersumpah menginjak Alquran, ' katanya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Kritik dalam pemimpin daerah haruslah ditujukan pada kinerjanya, bukan pada agama, etnis, warna kulit," ungkap dia.
Terkait dengan dinamika politik, Basarah menyoroti kasus konflik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR. Dia menyatakan secara tegas bagaimana sebuah praktik politik dipaksakan demi melanggengkan kepentingan kelompok tertentu.
"DPR merevisi UU MD3 yang mengandung muatan politis memperjuangkan kepentingan politik salah satu kelompok dan mengorbankan kepentingan politik yang lain," ungkap Basarah.
Hal itu diperparah dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak membatalkan pasal dalam UU MD3 terkait tata cara pengisian kursi pimpinan parlemen. Basarah pun menuding MK tidak memiliki kepekaan terhadap potensi konflik yang muncul di masa mendatang.
"Kalau MK punya sensitivitas, tentu tidak akan ada kegaduhan tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Basarah mengaku pesimis dengan kinerja penegak hukum yang terbukti gagal dalam menjalankan tugasnya. Dia pun meminta institusi penegak hukum yaitu kepolisian dan kejaksaan untuk meningkatkan koordinasi dengan pemerintah agar persoalan hukum dapat segera ditangani.
"Kinerja lembaga penegak hukum berkoordinasi dengan pemerintah yaitu kepolisian dan kejaksaan semestinya ke depan harus diperkuat," terangnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, nilai-nilai universal agama dianggap menjadi salah satu sumber moralitas tertinggi dan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaProf Dr Andi Pangerang mengaku membaca soal polemik posisi ketua umum di Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaAgama saat ini lebih sering digunakan sebagai alat politik dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaNasDem mewanti-wanti perlahan demokrasi tergerus oleh kesesatan pikir dalam mengelola negara.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh berbicara mengenai Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, banyak pemimpin yang muncul sekarang tidak melalui proses alami. Muncul tiba-tiba hasil rekayasa politik.
Baca SelengkapnyaDewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Darmansjah Djumala, mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia akhir-akhir ini.
Baca Selengkapnya