Peduli budaya, Bupati Purwakarta dianugerahi penghargaan 'Maecenas'
Merdeka.com - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dianugerahi Penghargaan Maecenas dari Federasi Teater Indonesia (FTI). Anugrah itu didapat sebagai penghargaan atas kepeduliannya terhadap seni dan budaya.
Penghargaan itu diberikan kepada Dedi, dalam acara FTI 2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (28/12) malam.
Maecenas adalah gelar budaya yang diberikan kepada masyarakat atau tokoh yang secara tidak langsung bekerja di dunia seni, tetapi telah memberikan sumbangsih yang sangat signifikan pada dinamika dan perkembangan kesenian, seperti seni pertunjukan secara khusus maupun kebudayaan secara umum.
-
Dimana penghargaan diberikan? Penghargaan tersebut telah diserahkan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa RI, Hendrar Prihadi, kepada Plt. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Banyuwangi, Dani Al Sofyan, dalam forum ISPE yang digelar 14 Juni 2024 lalu.
-
Siapa yang menerima penghargaan? Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto yang hadir langsung menerima penghargaan tersebut mengatakan bahwa penghargaan tersebut tentu akan menjadi pelecut dan penyemangat bagi BRI, utamanya dalam melanjutkan transformasi yang terus dijalankan.
-
Siapa yang menerima penghargaan tersebut? Penghargaan langsung diterima oleh Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya di Hotel Bidakara, Jakarta.
-
Siapa yang menyerahkan penghargaan? Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Ballroom Bali Nusa Dua Convention Center 1 Kawasan ITDC NW/1 Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (6/12).
-
Di mana penghargaan diberikan kepada Denpasar? Penghargaan diserahkan dalam acara Temu Karya Nasional dan Penganugerahan Penghargaan Desa dan Kelurahan Berprestasi Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (15/8).
Dewan juri yang menilai penghargaan FTI 2015 ini di antaranya adalah para aktor dan aktris kawakan seperti Ratna Riantiarno, Jajang C. Noer, Slamet Rahardjo serta Amorosoo Katamsi.
Menurut Amoroso Katamsi, pemberian gelar maecenas terhadap Dedi Mulyadi, karena sumbangsih Dedi terhadap perkembangan budaya dan seni.
"Kita bisa lihat sendiri bagaimana seorang Dedi Mulyadi yang memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan seni dan budaya di tanah air dan hal ini yang mendasari kita sebagai juri untuk memberikan apresiasi kepada dirinya," kata Amoroso.
Sedangkan salah satu juri Penghargaan Federasi Teater Indonesia, Radhar Panca Dahana, Dedi Mulyadi terpilih sebagai tokoh 'Maecenas' karena kecintaan dan kontribusi besar terhadap seni dan budaya meskipun Dedi bukan pelaku langsung.
"Kita memberikan apresiasi karena dia seorang pemimpin daerah yang mencintai seni dan budaya karena ia memberikan ruang bagi pelaku seni dan budaya tradisi yang sementara di daerah lain dipinggirkan," tutur Pancha.
Dewan juri juga menilai bahwa Dedi Mulyadi memberikan kontribusi besar terhadap kehidupan seni dan budaya terutama budaya Sunda. Dedi pernah menggelar drama kolosal ‘Citra Resmi’ yang bercerita tentang perjuangan wanita Sunda dalam mempertahankan diri dan kehormatan bangsa Sunda dalam Perang Bubat.
Tidak hanya itu, berbagai acara yang diprakarsai oleh Dedi Mulyadi selalu dikemas dalam bentuk teatrikal baik dalam acara pemerintahan maupun non pemerintahan juga dinilai memiliki andil besar dalam perlindungan terhadap khasanah seni dan budaya.
Menanggapi gelar Maecenas dari FTI, Dedi mengucapkan terima kasih dan apresiasi mendalam. Menurutnya, kegiatan kebudayaan yang sering ia lakukan adalah upaya pembentukan ruang interaksi budaya.
“Saya ucapkan terima kasih atas apresiasi FTI, kita hidup di tanah Nusantara sudah seharusnya kita memelihara dan mengamalkan nilai luhur kebudayaan Nusantara. Karena saya orang Sunda maka saya gunakan kebudayaan Sunda untuk membangun transendensi itu,” kata Dedi.
Selain kepada Dedi Mulyadi, Federasi Teater Indonesia juga memberikan penghargaan Tokoh FTI 2015 kepada Akhudiat sebagai Dramawan. Akhudiat yang kini berusia 69 tahun merupakan tokoh teater senior yang tiada henti mengabdi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan teater Indonesia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, tepat di Hari Otonomi Daerah
Baca SelengkapnyaMereka menerima penghargaan bersamaan dengan menantu dan putra Presiden RI
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Pembina Gerindra, Dedi Mulyadi (Demul) mengelar Safari Cinta di Kampung Tapos, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Jadi ke-235 Banyuwangi, Para peserta upacara mengenakan berbagai baju adat sejumlah suku dan etnis.
Baca SelengkapnyaSaat memberikan sambutan, Muhadjir mengungkapkan, dirinya merasa terhormat dapat menerima gelar yang diberikan oleh Kasepuhan Majan.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sendiri mengenakan baju adat Minang Koto Gadang, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTak hanya penghargaan Upakarya Wanua Nugraha, Desa Tegal Harum Kota Denpasar juga sukses menjadi Juara I pada Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional 2023.
Baca SelengkapnyaLontar Award ini merupakan apresiasi tertinggi perusahaan pers kepada pemimpin daerah atas dedikasinya memajukan ekosistem pers di daerahnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah sosok inspiratif turut menerima penghargaan Merdeka Awards 2023. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaIa dinilai berjasa dalam meningkatkan kualitas SDM khususnya di wilayah Kabupaten Purbalingga
Baca SelengkapnyaPemberian penghargaan dijadwalkan dilakukan dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 yang akan digelar di Kota Surabaya pada Kamis besok.
Baca SelengkapnyaPembukaan Musabaqah Tilawatil Quran ke-30 Provinsi Jawa Timur di Kota Pasuruan.
Baca Selengkapnya