Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pejabat Publik Diminta Tingkatkan Empati dan Tidak Bikin Pernyataan Kontroversi

Pejabat Publik Diminta Tingkatkan Empati dan Tidak Bikin Pernyataan Kontroversi Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Kuzma

Merdeka.com - Masyarakat sempat dibuat heboh dengan pernyataan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), bahwa berenang di kolam renang campur dengan pria bisa membuat wanita hamil. Pernyataan tersebut memicu polemik, bahkan menjadi trending topic di media social selama beberapa hari.

Menurut praktisi komunikasi dari Pandawa PR, Dihar Dakir, seorang pejabat publik seharusnya memahami bahwa setiap pernyataan yang dikeluarkan akan mewakili instansi tempatnya bernanung. Sehingga diperlukan kehati-hatian dan kesadaran dalam setiap pernyataan.

"Seringnya demi menaikkan nama, pejabat publik mengeluarkan pernyataan kontroversial, padahal itu menjadi backfire bagi dirinya sendiri dan instansinya," ujar Dihar Dakir dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (28/2).

Menurutnya, pernyataan seorang pejabat publik bisa menimbulkan opini di masyarakat dan juga tidak bisa ditarik kembali. Jadi bila pernyataan tersebut dikeluarkan kemudian disanggah oleh si pembuat pernyataan, masyarakat akan tetap mengingat pernyataan pertama yang disampaikan pejabat itu.

Dihar menuturkan, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan agar pejabat publik tidak terjebak dalam pernyataan kontroversi, yang menimbulkan polemik di masyarakat. Pertama adalah empati.

"Pejabat publik harus meningkatkan empati terhadap isu-isu di masyarakat. Empati perlu agar pejabat publik memperhatikan setiap pernyataan yang dikeluarkan bisa menenteramkan suasana bukan malah membuat kegaduhan," kata dia.

Kedua pernyataan pejabat publik tidak boleh mendeskriditkan golongan atau kelompok tertentu. Dihar menyampaikan, pejabat publik harus selalu berada di posisi netral, bahkan jika memang harus berpihak, keberpihakan tersebut harus didukung oleh fakta dan data yang valid, sehingga menjadi dasar yang kuat.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pejabat publik adalah berbicara sesuai dengan bidang yang dikuasai. Menurutnya latar belakang keilmuan dan pengetahuan harus menjadi dasar seorang pejabat publik dalam mengeluarkan pernyataan ke masyarakat. Jika tidak memahami bidang ilmu tersebut, ada baiknya menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan.

Menurutnya, seorang pejabat yang tidak memiliki dasar keilmuan yang sesuai malah akan menimbulkan ketidakpercayaan publik.

Dihar menilai, fenomena kontroversial para pejabat publik bisa jadi untuk menaikkan popularitas. Memang langkah tersebut tidak salah jika hanya ingin terkenal atau mendapatkan popularitas sesaat, namun bagaimana jika yang didapat adalah popularitas buruk.

"Jika hal tersebut terjadi, maka cap sebagai pejabat atau orang yang kontroversial atau kurang intelektual akan terus menempel," kata dia.

Sebelumnya, Komisioner KPAI Sitty Hikmawatty mengingatkan kaum wanita untuk lebih ekstra waspada saat berada di kolam renang yang ada laki-laki. Bukan tanpa alasan, sebab kondisi tersebut dikatakan bisa menyebabkan kehamilan. Kemudian kehamilan yang berindikasi dari kolam renang bisa diartikan sebagai contoh hamil tidak langsung.

"Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat. Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil," beber dia.

Terlebih jika sang wanita tengah berada di masa subur. "Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi. Kan tidak ada yang tahu bagaimana pria-pria di kolam renang kalau lihat perempuan," sambungnya.

Setelah viral dan menghebohkan netizen, Sitty lantas meminta maaf atas pernyataan yang disampaikan. Dia mengaku pernyataannya kemarin tidak benar dan telah menghebohkan masyarakat luas.

"Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat," ujar Sitty melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (23/2).

Dia juga menyatakan jika pernyataan tersebut merupakan statement pribadi. Bukan suara dari KPAI. "Dengan ini saya mencabut statement tersebut. Saya memohon kepada semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau malah memviralkannya," sambungnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Luruskan Pemberian Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan Remaja yang Sudah Menikah
Pemerintah Luruskan Pemberian Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan Remaja yang Sudah Menikah

Pemberian kondom bagi remaja dijelaskan oleh pemerintah hanya khusus diberikan pada pasangan yang sudah menikah.

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penemuan Jasad Pria dengan Kaki-Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung
Penemuan Jasad Pria dengan Kaki-Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung

Korban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.

Baca Selengkapnya
Gerak Cepet Polisi di Parung Bawa Ibu Hamil ke RS: 10 Menit Tiba, Langsung Melahirkan
Gerak Cepet Polisi di Parung Bawa Ibu Hamil ke RS: 10 Menit Tiba, Langsung Melahirkan

“Kondisi ibu dan bayi dilaporkan dalam keadaan baik,” tutur Kapolsek Parung AKP Dodi Rosjadi.

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Haru Gadis Cilik Banting Tulang di Pinggir Jalan Demi Keluarga, Kemampuan Tambal Bannya Tuai Pujian
Perjuangan Haru Gadis Cilik Banting Tulang di Pinggir Jalan Demi Keluarga, Kemampuan Tambal Bannya Tuai Pujian

Sosok gadis cilik di salah satu pinggiran ibu kota Jakarta menarik perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak Ngamuk Keras Teriaki Pria Tega Injak dan Acak-acak Makanan Kucing
Emak-Emak Ngamuk Keras Teriaki Pria Tega Injak dan Acak-acak Makanan Kucing

Wanita ini naik darah lantaran makanan kucing miliknya diinjak hingga diacak-acak seorang pria.

Baca Selengkapnya
Kecanduan Media Sosial, Pria ini Sengaja Menelan Kunci dan Pemotong Kuku Bikin Ibunya Syok
Kecanduan Media Sosial, Pria ini Sengaja Menelan Kunci dan Pemotong Kuku Bikin Ibunya Syok

Insiden ini terjadi pada bulan Agustus lalu, ketika sang ibu menyadari bahwa kunci lemari pakaiannya hilang.

Baca Selengkapnya