Pekerja Lahan Sawit di Kotim Cabuli Bocah 5 Tahun
Merdeka.com - SEN (32) tega mencabuli bocah perempuan yang berusia 5 tahun di blok kebun sawit tempat ia bekerja. Pelaku merupakan salah satu pekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Desa Tumbang Koling, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Saat ini pelaku sedang dilakukan proses penyidikan oleh Polsek Cempaga Hulu," kata Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Cempaga Hulu Ipda Taufik Hidayat di Sampit, Selasa (12/5).
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu (10/5) sekitar pukul 19.00 Wib di areal sebuah perkebunan besar kelapa sawit di Desa Tumbang Koling. Terlapor tindakan asusila itu adalah pria berinisial SEN (32) yang merupakan pekerja sawit dan tinggal di perumahan karyawan di perusahaan perkebunan tersebut.
-
Mengapa pelaku melakukan pelecehan? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku melakukan aksinya tersebut saat kondisi rumah korban dalam keadaan sepi. “Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,“ kata Tri.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan,“ katanya.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
Belum dijelaskan hubungan pelaku dengan korban maupun keluarga korban, namun diduga sudah saling kenal. Hal itu lantaran saat kejadian korban mau diajak tersangka menaiki sepeda motor padahal malam hari.
Saat itu ibu korban mencari anaknya yang sedang bersama dengan terlapor dibonceng dengan menggunakan sepeda motor. Dia kemudian melihat sepeda motor milik terlapor parkir di pinggir jalan di perkebunan sawit tersebut.
Ibu korban kemudian meminta orang yang menemaninya mengarahkan lampu mobil ke dalam blok kebun sawit. Selanjutnya dia berjalan sambil memanggil-manggil nama sang anak.
Tidak diduga, sang anak keluar dari dalam blok kebun sawit berlari menghampiri dengan kondisi tanpa busana. Hal itu sontak membuat sang ibu dan warga kebingungan.
Tidak berapa lama, muncul pelaku dari dalam blok. Kecurigaan muncul karena saat itu pekerja sawit itu terlihat gugup dan mengenakan celana dengan kondisi terbalik.
Saat dibawa ke pos Satpam dan diinterogasi, pelaku mengakui telah mencabuli bocah malang tersebut. Untuk menghindari kemarahan warga, pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Polsek untuk diproses hukum.
"Kami masih memeriksa pelaku secara intensif dan meminta keterangan saksi," demikian Taufik Hidayat. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi korban hanya mengalami luka ringan dan telah menjalani proses rawat jalan.
Baca SelengkapnyaSerang laki-laki terduduk lesu setelah menjadi korban gendam orang yang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKorban tak sengaja melintasi jalan berlubang hingga hilang kendali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca Selengkapnya