Pelaku Usaha Perempuan Diminta Paham Teknologi Digital
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga meminta, pelaku usaha perempuan paham teknologi digital. Sehingga mereka dapat memajukan usaha serta memberikan kontribusi pada perekonomian nasional.
"Kemampuan kewirausahaan perempuan menjadi penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa," kata Bintang Puspayoga di Jakarta, Kamis (12/8).
Mengutip data perkembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha besar di Indonesia, dia mengungkapkan, sebanyak 99,99 persen merupakan UMKM. Adapun data BPS menunjukkan dari total UMKM, lebih dari 60 persennya atau sekitar 37 juta dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
BRI bantu apa untuk UMKM perempuan? Pemberdayaan fokus untuk Perempuan pengusaha berupa pelatihan dalam bidang literasi digital dan keuangan.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
Sekalipun pelaku usaha perempuan banyak tersebar di berbagai daerah, dia mengakui potensi UMKM perempuan masih belum sepenuhnya termaksimalkan.
"Hal itu disebabkan tantangan akses pengetahuan, tantangan akses permodalan, hingga kurangnya dukungan baik dari negara maupun masyarakat," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Bintang berharap dengan adanya Program Sispreneur 2021 bisa mensinergikan program dan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui partisipasi dunia usaha.
Program pelatihan tersebut diharapkan mampu membuka akses pengetahuan terkait pemahaman perspektif gender, perencanaan bisnis, pemasaran dan branding, serta literasi keuangan dan akses pasar yang lebih luas melalui pemasaran digital.
"Pada akhirnya akan memajukan usahanya, meningkatkan perekonomian keluarga, dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaKeterampilan mengoperasikan teknologi digital diharapkan dimiliki seluruh segmen pelaku usaha dalam menjalani proses bisnisnya.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaSalah satu upaya meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian dan pangan melalui digitalisasi.
Baca Selengkapnya