Pemerintah diminta tegas tangani kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun
Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pemerintah bertindak tegas mengingat adanya dugaan bahwa kecelakaan dan jatuhnya korban dalam musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun terkait dengan diabaikannya aspek legalitas dan aspek perlindungan keselamatan para penumpang. KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6) lalu.
"Kami sangat bersedih dengan peristiwa yang memakan korban ini. Namun kami tidak bisa hanya bersedih. Kita harus bersama mendesak agar pemerintah serius melindungi nasib warga yang menggunakan transportasi umum. Dari yang saya tahu, kapal berjalan tanpa manifest penumpang, dan jumlah penumpang jauh melampaui kapasitas seharusnya," ujar Dara Adinda Kesuma Nasution, Juru Bicara PSI melalui keterangan tertulis, Rabu (20/6).
"Saya juga mendengar bahwa di kapal tersebut tidak ada jaket pengaman dan tidak ada perahu karet untuk menyelamatkan penumpang," sambungnya.
-
Kapan kapal Tobol tenggelam? Kapal tua itu diyakini sebagai kapal Perang Dunia I SS Tobol yang tenggelam usai ditorpedo kapal selam U-Boat Jerman pada 1917.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dara juga mengapresiasi tim SAR, kepolisian, dan masyarakat yang hingga kini terus melakukan pencarian korban. "Kita harus terus bahu-membahu mencari korban yang belum ditemukan," kata Dara yang merupakan caleg DPR RI PSI untuk dapil Sumatera Utara III ini.
Menurut Dara, faktor keselamatan penumpang adalah yang terpenting. "Pemerintah harus bertindak ekstra tegas," katanya.
"Perusahaan penyedia jasa transportasi tentu perlu mencari untung. Namun tidak boleh sedikit pun mengabaikan keselamatan para penumpang."
Menurut data Komite Nasional Keselamatan Transportasi, sebanyak 48 % kecelakaan kapal laut terjadi akibat faktor sarana. Adapun, persentase faktor kesalahan manusia sebesar 40 %.
Sementara itu, faktor alam seperti ombak tinggi dan angin kencang disebut KNKT hanya menjadi faktor sebesar 12% pada insiden kapal yang pernah terjadi di Indonesia.
"Nyawa manusia tidak boleh dijadikan sekadar mainan. Pemerintah harus menindak tegas siapapun yang bertanggungjawab atas tragedi ini. Evaluasi dan tindak tegas penting agar kejadian ini tidak terulang kembali."
Sejauh ini berbagai ketidakpastian menyelimuti peristiwa tenggelamnya kapal wisata tersebut. Dikabarkan, sudah ada dua penumpang diketahui tewas, sementara 18 berhasil diselamatkan.
Namun angka ini bisa saja terus berubah karena tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah penumpang sebenarnya, sementara proses pencarian korban sempat dihentikan karena cuaca buruk. Sampai kemarin, ada sekitar 200 orang dilaporkan hilang oleh keluarga.
Tenggelamnya kapal tersebut terjadi sekitar dua kilometer setelah kapal meninggalkan pelabuhan Tiga Ras, Danau Toba. Kapal sedang berlayar dari pelabuhan di Kabupaten Simalungun menuju Simanindo. Menurut pemberitaan sejumlah media, kapal wisata itu penuh sesak oleh penumpang dan kendaraan roda dua.
Diperkirakan lebih dari 100 penumpang termasuk anak-anak dan sejumlah kendaraan bermotor berada di atas kapal. Ini yang menyebabkan kapal sulit dikendalikan ketika angin kencang dan ombak besar datang akibat cuaca buruk.
Para penumpang ternyata tak bisa memperoleh jaket pengaman ataupun perahu karet yang seharusnya tersedia di setiap kapal.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKapal Wakil Wali kota Jambi Bermasalah di Danau Sipin, Nakhoda Tenggelam saat Perbaiki Mesin
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya