Pemilih millenial dalam Pemilu 2019 diprediksi bakal meningkat
Merdeka.com - Generasi millenial semakin menyebar ke berbagai sudut, salah satunya dunia politik. Ide mereka seperti membuka jalan baru untuk kemajuan Indonesia. Bahkan mereka juga bisa membantah dan memprotes apa-apa saja yang menurut mereka tidak benar. Mereka juga bisa memberhentikan pemimpin, lalu mengusulkan calon pemimpin yang baru yang menurut mereka bisa dipercaya.
Tapi apakah kekuatan generasi millenial bisa sangat mempengaruhi kondisi politik di Indonesia?
"Kita tidak bisa membayangkan millenial dalam politik. Artinya dalam konteks misalkan 212. Sebagian jelas ada yang bisa menjadi pendukung Anies. Tapi di sisi lain sebagian mungkin ada yang mengusung logo-logo kebhinekaan, atau sebagai tanda protes. Memang millenial beragam, dan itu harus kita terima. Dan mereka akan terlibat dalam pola-pola semacam ini ke depannya," kata peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Ibnu Nadzir Daraini dalam diskusi di kantor Populi Center Jalan Letjen S. Parman, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/9).
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
Menurutnya, generasi millenial suatu saat bisa masuk dalam dunia politik. Hal itu mulai diprediksi pada Pemilu Serentak 2019.
"Di tahun 2019, kita punya populasi pemilih millenial ada 40 persen dari populasi Indonesia. Jadi saya belum bandingkan berapa persen dari jumlah pemilih, tapi saya kira mungkin akan di atas 50 persen. Artinya pada tahun 2019, ketika akan ada pemilihan presiden dan partai baru, mereka akan memilih partai baru. Saya kira politisi juga penting sekali memerhatikan bagaimana menangkap aspirasi kaum millenial. Bagaimana mereka bisa menjual diri mereka sebagai calon pemimpin ideal," ujar dia.
Menurut Ibnu, sebenarnya sudah ada beberapa contoh cara millenial yang digunakan pemimpin maupun calon pemimpin kita. Seperti Jokowi yang membuat video, Anies juga membuat video, dan meme-meme yang mereka buat.
Dengan begitu, bisa saja cara millenial mengubah cara lama para politisi untuk mengkampanyekan progam mereka ke masyarakat. Karena sepertinya cara generasi millenial yang kekinian lebih mudah ditangkap oleh masyarakat, dari pada hanya dengan berpidato, berteriak dengan janji-janji mereka.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaPeneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Prabowo di kalangan milenial memang terbukti tinggi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyatakan, masa depan Indonesia ada di tangan anak muda.
Baca SelengkapnyaMillenial dianggap menjadi penentu masa depan Indonesia
Baca SelengkapnyaAda 56 persen pemilih muda dari Gen Z dan milenial dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaUntuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih mayoritas disebut berasal dari pemilih mudah. Jumlahnya disebut mencapai 60 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata banyak generasi muda memberikan sentimen positif kepada Prabowo dan Erick Thohir. Apakah ini bakal berdampak pada Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaElektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei dengan tajuk 'Persepsi Publik Tentang Pelaksahaan Pemilu 2024,
Baca Selengkapnya