Pemilik Empang di Takalar Dianiaya Polisi, Ini Penyebabnya
Karim mengatakan penganiayaan yang dialaminya saat empat orang yang mengaku polisi mendatangi empangnya.

Seorang pemilik empang di Desa Soreng, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar bernama Abdul Karim Dg Sau (53) diduga dianiaya empat anggota polisi berpangkat Brigadir Satu (Briptu). Diduga polisi tersebut menganiaya Karim karena tersinggung dilarang memancing
Karim mengatakan penganiayaan yang dialaminya saat empat orang yang mengaku polisi mendatangi empangnya untuk memancing. Saat itu, Karim menegur agar tidak memancing di empangnya.
"Kejadiannya hari Minggu (26/1), jelang Magrib. Saat itu sudah ada empat orang sedang memancing kemudian saya datangi," ujarnya kepada wartawan.
Karim mengakui saat menegur empat orang tersebut dengan nada tinggi. Hal itu dikarenakan, Karim sudah memasang pemberitahuan larangan untuk memancing di empangnya.
"Sudah saya tegur, tapi mereka tidak ada yang menjawab dan tidak menghargai saya sebagai pemilik empang," tuturnya.
Korban Dipukul Balok Kayu
Saat itulah terjadi cekcok antara Karim dengan empat orang tersebut. Saat cekcok tersebut salah satu orang mengaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Polres Takalar.
"Waktu itu kamu dia bilang tahu saya. Saya dari Polres ini," kata Karim menirukan kata-kata anggota polisi tersebut.
Saat bersitegang, salah satu anggota polisi tersebut mengambil balok kayu dan memukulkannya ke korban. Karim mengaku mendapatkan tiga kali hantaman kayu.
"Awalnya saya tangkis pakai tangan. Terus dia pukul lagi sebanyak 2 kali di bagian punggung," beber Karim.
Usai penganiayaan tersebut, keempat orang tersebut kabur. Meski kabut, Karim sempat mengejar, namun pada akhirnya tidak sadarkan diri akibat pukulan kayu tersebut.
"Dua hari dirawat di rumah sakit. Susah bernafas setelah kena (pukulan) kayu," kata dia.
Pelaku Diperiksa Propam
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Takalar, Inspektur Satu Hatta mengatakan anggota yang melakukan penganiayaan terhadap pemilik empang sudah diamankan dan diperiksa Propam Polres Takalar. Ia mengungkapkan sosok anggota polisi yang menganiaya pemilik empang yakni Briptu F.
"Pelaku sudah diperiksa oleh Propam Polres Takalar," kata dia.
Setelah menjalani pemeriksaan di Propam, Briptu F, selanjut menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Takalar. Hatta mengungkapkan Briptu F sebelumnya bertugas di Polsek Mappakasunggu, Takalar.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku terkait laporan yang telah diterima," ungkapnya.
Selain memeriksa Briptu F, polisi juga meminta keterangan dari korban, istrinya, dan saksi lainnya. Hatta mengungkapkan kondisi korban saat ini masih sakit dan sulit berjalan.
"Kami akan menangani kasus ini secara transparan. Saat ini, kami masih melengkapi berkas sebagai bagian dari prosedur penyelidikan," pungkasnya.