Anggota Banser Dikeroyok Empat Pemabuk di Tasikmalaya
Korban harus mendapatkan perawatan intensif di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ciawi, Tasikmalaya.
Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bernama Ujang Suhendar (32) menjadi korban penganiayaan sekelompok pemabuk di Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (31/12). Para pelaku diduga melakukan aksi penganiayaan karena tidak menerima saat mendapat teguran dari korban.
Akibat aksi penganiayaan pelaku penganiayaan yang berjumlah empat orang itu, korban yang diketahui merupakan warga Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya itu mengalami luka serius di sejumlah bagian tubuhnya. Ia pum harus mendapatkan perawatan intensif di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ciawi, Tasikmalaya.
Terkait kejadian itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kadipaten, Cecep mengatakan, korban mengalami luka yang serius di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan di Puskesmas.
Cecep menjelaskan bahwa kejadian yang menimpa korban berawal saat melintasi di jalanan kampungnya dan melihat empat orang pemuda yang sedang minum minuman keras. "Saat itu korban menilai pelaku mereka mengganggu ketertiban umum sehingga memberikan teguran terhadap para pelaku," jelasnya, Rabu (1/1).
Diduga, keempat orang pemuda yang sedang mabuk itu tidak terima dengan teguran yang disampai oleh korban. Sehingga kemudian sempat terjadi percekcokan dan situasi kian memanas sehingga para pemabuk itu pun langsung melakukan aksi penganiayaan bersama-sama.
Korban Luka di Bagian Kepala
Para pelaku diketahui melakukan aksi tidak hanya menggunakan kepalan tangan saja, tapi juga diduga menggunakan alay berupa penyela motor. Aksi pukulan dilakukan secara membabi buta ke bagian kepala hingga korban pun jatuh tak sadarkan diri dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Aksi penganiayaan akhirnya berhenti setelah warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung mengamankan korban. Korban pun oleh warga langsung dibawa ke Puskesmas Ciawi untuk mendapatkan tindakan medis.
"Korban mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan senjata. Setelah dirawat di Puskesmas Ciawi, korban sempat pulang namun karena kondisinya tidak membaik kembali di rujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan," ungkapnya.
Untuk para pelaku yang berjumlah empat orang, menurut Cecep sudah berhasil diamankan oleh warga dan langsung diserahkan ke Polsek Kadipaten untuk diproses lebih lanjut.
"Kejadian ini sudah dilaporkan secara resmi kepada polo didampingi LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Ansor Kabupaten Tasikmalaya," katanya.
Pelaku Diperiksa
Sementara, Kapolsek Kadipaten AKP Agus mengaku pihaknya sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan bersama-sama oleh sejumlah pemuda yang sedang bertamu dalam kondisi mabuk. Ia mengatakan bahwa kejadian pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 18.30.
"Untuk korban pengeroyokan memang anggota Banser yang sebelumnya sempat menegur pemuda yang sedang mabuk dan berujung pengeroyokan hingga menyebabkan korban mengalami luka di bagian kepala. Untuk pelaku sudah diamankan dan mereka kami serahkan ke Polres Tasikmalaya Kota untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan kaitan dengan kejadian tersebut," katanya.
Terkait kejadian tersebut, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Fahmi mendorong agar proses hukum berjalan maksimal. Ia juga mendesak agar aparat penegak hukum memproses kasus tersebut dengan adil dan memberikan hukuman setimpal kepada apra pelaku.
Fahmi menegaskan bahwa kekerasan yang terjadi tidak bisa ditoleransi. Ia juga menuntut agar para pihak terkait mengusut tuntas peredaran minuman keras yang keberadaannya meresahkan masyarakat.
"Kami meminta agar kasus ini ditangani serius, termasuk juga peredaran minuman keras di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Tentunya bila tidak ditangani serius kami menunggu instruksi Syuriah dan Tanfidhiyah PCNU Kabupaten Tasikmalaya untuk bergerak bersama," pungkasnya.