Pemimpin padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda siap beri keterangan
Merdeka.com - Pemimpin Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah Sumaryono tengah dicari polisi. Meski tidak menyebutkan keberadaannya, dia menanggapi soal laporan pengikutnya ke kepolisian, terkait dugaan penipuan penggandaan uang Rp 23,5 juta, sebagaimana yang dijanjikan padepokan.
Sumaryono mengaku akan bersikap kooperatif kepada kepolisian, apabila nantinya penyidik memerlukan keterangannya, terkait laporan itu.
"Intinya ingin minta keterangan saya, saya siap saja. Saya siap saja," kata Sumaryono, kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/10).
-
Apa yang dilakukan Kyai Damar? Dilansir dari kanal YouTube J. Christiono, Kyai Damar dipercaya sebagai utusan Wali Songo yang menyalakan sentir atau api pada setiap masjid, langar, atau musala dari daerah Ungaran sampai Demak dalam waktu singkat.
-
Siapa yang memimpin penutupan Pekan Budaya Tarakan? Penutupan Pekan Budaya Tarakan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Tarakan Khairul didampingi Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto.
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
-
Di mana makam pendeta ditemukan? Sebuah penemuan arkeologis yang menarik telah terjadi di utara Peru. Sebuah makam berusia sekitar 3.000 tahun yang diduga merupakan makam seorang pendeta kuno ditemukan di situs arkeologi Pacopampa.
-
Siapa pendiri Pesantren Sam'an Darushudur? Adalah Ridwan Effendi yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Netra Sam’an Darushudur.
-
Apa saja yang dikirab dalam tradisi Suran Mbah Demang? Yang dikirab antara lain pusaka Kyai Blencong, Bende, tombak dan kitab Ambeyo, serta foto Mbah Demang Cokrodikromo dan foto Eyang Ki Juru Permono.
Namun demikian, menurut Sumaryono yang bergelar Sultan Agung dari Dimas Kanjeng sejak November 2015 lalu itu, laporan pengikut padepokannya ke Polresta Samarinda, kurang tepat. Aduan itu, mestinya dialamatkan bukan atas nama padepokan majelisnya.
"Sasarannya bukan saya, tapi kan itu kejadian di Jawa Timur. Sekarang, gara-gara opini seperti itu, majelis kita malah tidak ada kegiatan. Repot juga saya," kilah Sumaryono
Pascapenutupan padepokan sementara waktu oleh Pemkot Samarinda, agenda pengajian majelis yang sedianya digelar tiap Selasa malam Rabu ini, pun ditiadakan. Sumaryono mengaku mematuhi keputusan penutupan itu, meski dia tetap berharap, padepokannya akan dibuka kembali di waktu mendatang.
"Tidak ada kegiatan (malam ini), kita mengikuti Pemkot saja. Yang penting, ada peluang untuk mengurus kembali," ujarnya.
Masih diterangkan Sumaryono, dia memilih untuk menahan diri, agar nantinya perihal laporan pengikutnya ke kepolisian, tidak semakin menimbulkan pro dan kontra di kemudian hari.
"Sekalipun saya beri keterangan, saya tidak ingin konfrontasi dengan pemberitaan-pemberitaan yang sudah ada," demikian Sumaryono.
Diketahui, salah seorang pengikut padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda, Ida melapor ke kepolisian Sabtu (8/10) lalu, ditemani dengan seorang kerabatnya. Dua kotak kayu yang dia dapatkan dari padepokan dengan mahar Rp 5 juta per kotak, dia bawa ke kepolisian sebagai bukti keikutsertaan dia di YPDK Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda.
Ida merasa tertipu setelah menyetor total uang Rp 23,5 juta ke padepokan, yang dijanjikan akan berlipat ganda pimpinan Sumaryono. Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menerangkan, kepolisian tengah menyelidiki keberadaan Sumaryono, untuk memintanya keterangan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dijadwalkan menghadiri sejumlah kegiatan hari ini.
Baca SelengkapnyaPanji Gumilang Ditahan, Kuasa Hukum: Proses Hukum Harus Jalan, Dia Selalu Kooperatif
Baca SelengkapnyaKuasa hukum memilih untuk melihat proses penetapan yang akan diambil penyidik setelah kasus dinaikkan ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaSaat massa datang , Kapel tersebut sedang tidak menggelar ibadah.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaPengacara Panji Gumilang, Hendra Effendy, menyebut kliennya sudah berdamai dengan tiga pelapornya.
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaAtas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.
Baca SelengkapnyaKejagung meminta penyidik Bareskrim Polri untuk menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.
Baca SelengkapnyaImam ditengarai terlibat politik praktis dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPerbuatan asusila tersebut dilakukan JM yang sebelumnya menjabat Wali Nagari Singguliang, bersama salah seorang pelajar.
Baca Selengkapnya