Pendukung Jokowi Sebut Pernyataan 'Anak Ingusan' Panda Nababan Remehkan Gibran
Merdeka.com - Pernyataan politikus senior PDIP Panda Nababan yang menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ‘anak ingusan’ menuai kritik. Pendukung Jokowi menyatakan Panda Nababan sangat meremehkan kredibilitas Gibran dalam perpolitikan Indonesia.
“Diksi anak ingusan itu tidak pas, tendensius dan konotasinya meremehkan,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), Nizar Ahmad Saputra, Kamis (29/6).
Menurut Nizar, Gibran telah melakukan perubahan besar-besaran di Solo. Misalnya, menekan angka kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kunjungan wisatawan.
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Apa yang digaungkan Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye? Selama masa kampanye berlangsung, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan calon wakil presiden nomor urut 2 memang banyak menggaungkan gagasan hilirisasi.
-
Siapa yang disalahkan Gibran? 'Apa sih kemarin saya nyebutnya? Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya,' kata Gibran kepada wartawan di Gelora Bung Karno (GBK) Arena Jakarta, Senin (4/12/2023).'(Yang benar) Asam folat. Sorry, sorry ya, maaf, mohon dikoreksi,' sambungnya.
-
Mengapa Gibran diserang? Sementara Mas Gibran bukan bagian dari pemerintahan, tapi dia selalu diserang hanya karena posisi politiknya ingin melanjutkan dan menyempurnakan program Pak Jokowi.
-
Siapa yang menilai Gibran bisa jadi cawapres Prabowo? Ia mengakui saat ini sudah ada dua calon yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming. 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Siapa yang mendukung Gibran? Pernyataan Emil senada dengan pakar hukum tata negara Fahri Bachmid, yang menilai bahwa putusan DKPP tidak berimplikasi secara konstitusional terhadap pasangan calon Prabowo-Gibran.'Eksistensi sebagai legal subject pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah konstitusional serta legitimate,' kata Fahri.
“Sisi kehidupan keberagaman juga semakin inklusif, Solo di peringkat ke-4 sebagai Kota Toleran. Apa begini anak ingusan?” ucap Nizar.
Dia mengatakan, Panda Nababan gagal paham terhadap tren kepemimpinan global. Padahal, sejumlah negara di dunia sudah dipimpin anak muda.
“Beliau gagal paham fakta global tren. Perdana Menteri Finlandia anak muda, Presiden Kosovo dan Perdana Menteri Selandia Baru juga sama. Presiden Macron waktu terpilih pertama di Prancis juga muda. Ini jelas global tren,” jelasnya.
Panda juga dinilai melupakan sejarah bahwa Bung Karno merupakan pemimpin muda saat berjuang memerdekakan Indonesia. Politikus senior tersebut disebut gagal literasi sejarah pemimpin bangsa yang merupakan anak-anak muda.
“Panda Nababan darurat literasi, ahistoris, lupa sejarah. Bukankah kita semua mafhum bahwa Bung Karno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, dan lain-lain itu tokoh muda? Tokoh Boedi Oetomo kala itu anak-anak muda yang tertuang dalam sejarah juga Sumpah Pemuda,” jelasnya.
Dalam sebuah diskusi baru-baru ini, Panda Nababan menyebut Gibran ‘anak ingusan’. Menurutnya, Gibran tidak layak maju di Pilpres 2024.
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah," kata Panda Nababan.
Dia mengatakan, Gibran masih perlu belajar banyak dari ayahnya Presiden Joko Widodo yang sudah berkiprah lebih jauh di politik.
"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti aja," ungkapnya. (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum duduk bersama, Panda Nababan dan Gibran salam komando.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka menyentil pihak-pihak yang meremehkan dirinya maju di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGibran dan Panda Nababan tampak melakukan salam komando sembari tersenyum.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut bahwa kesetiaan atau loyalitas itu bukan semata-mata ditujukan kepada elit politik, melainkan pada bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut hal itu sebagai analisa yang mengada-ada yang mencoba memebenturkan Prabowo dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran dianggap tidak pantas karena terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran menjadi sorotan dalam debat Pilpres 2024. Lantaran gimmick serta ucapan Gibran ke Mahfud Md dan Cak Imin dianggap tak sopan.
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, pelaporan diduga sebagai upaya penjegalan Gibran
Baca Selengkapnya"Soekarno pun presiden, nggak bisa menjadikan Bu Mega jadi calon wakil presiden, Pak Harto pun nggak bisa. Kenapa? Karena nggak punya prestasi," katanya.
Baca Selengkapnya