Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penemuan orang utan albino langka di Kalteng jadi pemberitaan dunia

Penemuan orang utan albino langka di Kalteng jadi pemberitaan dunia Orang utan albino. ©handout/Borneo Orangutan Survival

Merdeka.com - Orang utan albino bergenetik langka yang ditemukan di Kalimantan Tengah, menyita perhatian media internasional. Orang utan langka itu terus menjalani treatment oleh tim medis Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, di Kalimantan Tengah. Kondisinya dilaporkan secara umum sehat.

Dari penelusuran merdeka.com, sejumlah media asing yang memberitakan sang orang utan Albino bermata biru itu antara lain adalah ABC Australia, BBC, VOA, The Telegraph, Independent, Spiegel Online, Gizmodo hingga Daily Mail.

"Banyak media internasional yang penasaran, bertanya kepada kita tentang orang utan albino yang sedang kita tangani," kata Juru Bicara Yayasan BOS Nyaru Menteng Monterado Fridman dalam perbincangan bersama merdeka.com, Kamis (4/5).

Orang lain juga bertanya?

"Sejauh ini, dari hasil observasi dan treatment, usianya benar lima tahun, dengan berat badan 8,3 kilogram yang relatif normal. Kemudian suhu badan rata-rata 37,4 derajat celsius," ujar Monterado.

Monterado menerangkan, tim medis saat ini lebih berhati-hati memberikan penangangan, lantaran albino jarang ditemukan.

"Kami pastikan dia albino. Karena dalam catatan medis, 100 persen warna kulit dan rambut adalah putih. Dia dijaga tim baby sitter, dan tim medis kami selama 24 jam ya," ujar Monterado.

"Sudah juga dilakukan tes darah, diambil sampelnya, untuk dikirim ke laboratorium. Tujuannya, untuk mengetahui sub spesiesnya. Apakah Pongo Pygmaeus Rumbii dari Kalimantan Tengah, Pongo Pygmaeus Morio di Kalimantan Timur, atau Pongo Pygmaeus Pygmaeus dari Kalimantan Barat," tambahnya.

"Dugaan kita karena dia ditemukan di Kalteng, bukan di perbatasan kedua provinsi lain, kita menduga kuat Pongo Pygmaeus Rumbii, dari Kalteng. Tapi pastinya masih menunggu hasil laboratorium 1-2 bulan ke depan," jelasnya.

Selain itu, tim medis juga memeriksa feses dan urinnya. "Feses ditemukan indikasi cacing, jadi kita duga cacingan sehingga kita beri obat cacing. Dia juga paling banyak makan tebu, yang memang dia biasa menemukannya di dalam hutan. Dia juga coba cicipi pisang, tapi lebih suka tebu," ungkapnya lagi.

"Hari ini sudah sedikit lebih lincah. Mungkin waktu itu stres dan trauma karena sempat dibawa ke kampung minum susu cukup banyak karena suka dengan susu. Per hari ini, membaik, pergerakannya semakin tinggi dari hari sebelumnya," beber Monteradom.

"Tapi kita jaga kebanyakan susu bisa diare, kebanyakan tebu, bisa risiko untuk giginya. Fesesnya hari ini bagus, mulai padat. Secara umum, orang utan albino ini, bisa dikarakan sehat. Yang jelas, pemberian susu dibatasi, atas keputusan tim medis," demikian Monterado.

Orang utan albino ditemukan secara tak sengaja oleh warga Desa Tanggirang, Sei Hanyo, Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, saat sedang membersihkan ladang.

Yayasan BOS, menjemput orang utan itu di Polsek Kapuas Hulu, 29 April 2017, setelah penemu pertama, Kukun warga desa setempat diamankan polisi. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Orang Utan Raksasa Diduga di Kaltim, Datang ke Permukiman Warga Disebut karena Hutan Digunduli
Penampakan Orang Utan Raksasa Diduga di Kaltim, Datang ke Permukiman Warga Disebut karena Hutan Digunduli

Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Mirip Manusia, Orang Utan Tertua di Dunia Ini Mulai Ompong, Makannya Bubur Lembut
Mirip Manusia, Orang Utan Tertua di Dunia Ini Mulai Ompong, Makannya Bubur Lembut

Orang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya
Kasihan, Orang Utan di Aceh Disembunyikan dalam Tas untuk Dijual
Kasihan, Orang Utan di Aceh Disembunyikan dalam Tas untuk Dijual

Polisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap

Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.

Baca Selengkapnya
Mengupas Hari Orangutan Sedunia, Ini Sejarah dan Fakta Primata Asli Indonesia
Mengupas Hari Orangutan Sedunia, Ini Sejarah dan Fakta Primata Asli Indonesia

Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Sedunia.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya
Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya

Senjata kuno ini ditemukan di dalam gua batu, tempat tinggal manusia purba.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Tulang Rahang Spesies Mirip Kera yang Hidup Satu Masa dengan Nenek Moyang Manusia Jutaan Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Tulang Rahang Spesies Mirip Kera yang Hidup Satu Masa dengan Nenek Moyang Manusia Jutaan Tahun Lalu

Arkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Ini Sederet Sumber Kekayaan Miliarder Prajogo Pangestu
Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Ini Sederet Sumber Kekayaan Miliarder Prajogo Pangestu

Forbes mencatat, nilai kekayaan Prajogo mencapai USD67,4 miliar atau sekitar Rp1.095 triliun.

Baca Selengkapnya