Penemuan orang utan albino langka di Kalteng jadi pemberitaan dunia
Merdeka.com - Orang utan albino bergenetik langka yang ditemukan di Kalimantan Tengah, menyita perhatian media internasional. Orang utan langka itu terus menjalani treatment oleh tim medis Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, di Kalimantan Tengah. Kondisinya dilaporkan secara umum sehat.
Dari penelusuran merdeka.com, sejumlah media asing yang memberitakan sang orang utan Albino bermata biru itu antara lain adalah ABC Australia, BBC, VOA, The Telegraph, Independent, Spiegel Online, Gizmodo hingga Daily Mail.
"Banyak media internasional yang penasaran, bertanya kepada kita tentang orang utan albino yang sedang kita tangani," kata Juru Bicara Yayasan BOS Nyaru Menteng Monterado Fridman dalam perbincangan bersama merdeka.com, Kamis (4/5).
-
Dimana orang utan itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Kenapa orang utan terancam punah? Kehilangan habitat adalah penyebab utama terancamnya orang utan.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa ciri fisik yang membedakan Orangutan Tapanuli? Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa ciri perbedaan fisik antara Orangutan Tapanuli dengan dua jenis Orangutan lainnya. Pertama, tulang tengkorak dan tulang rahang lebih halus. Kedua, rambutnya lebih tebal dan keriting. Ketiga, Orang utan Tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar. Keempat, perbedaan ukuran gigi geraham dari fosil Orang utan zaman dahulu. Terakhir, panggilan jarak jauh yang berbeda pada jantan dewasa.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
"Sejauh ini, dari hasil observasi dan treatment, usianya benar lima tahun, dengan berat badan 8,3 kilogram yang relatif normal. Kemudian suhu badan rata-rata 37,4 derajat celsius," ujar Monterado.
Monterado menerangkan, tim medis saat ini lebih berhati-hati memberikan penangangan, lantaran albino jarang ditemukan.
"Kami pastikan dia albino. Karena dalam catatan medis, 100 persen warna kulit dan rambut adalah putih. Dia dijaga tim baby sitter, dan tim medis kami selama 24 jam ya," ujar Monterado.
"Sudah juga dilakukan tes darah, diambil sampelnya, untuk dikirim ke laboratorium. Tujuannya, untuk mengetahui sub spesiesnya. Apakah Pongo Pygmaeus Rumbii dari Kalimantan Tengah, Pongo Pygmaeus Morio di Kalimantan Timur, atau Pongo Pygmaeus Pygmaeus dari Kalimantan Barat," tambahnya.
"Dugaan kita karena dia ditemukan di Kalteng, bukan di perbatasan kedua provinsi lain, kita menduga kuat Pongo Pygmaeus Rumbii, dari Kalteng. Tapi pastinya masih menunggu hasil laboratorium 1-2 bulan ke depan," jelasnya.
Selain itu, tim medis juga memeriksa feses dan urinnya. "Feses ditemukan indikasi cacing, jadi kita duga cacingan sehingga kita beri obat cacing. Dia juga paling banyak makan tebu, yang memang dia biasa menemukannya di dalam hutan. Dia juga coba cicipi pisang, tapi lebih suka tebu," ungkapnya lagi.
"Hari ini sudah sedikit lebih lincah. Mungkin waktu itu stres dan trauma karena sempat dibawa ke kampung minum susu cukup banyak karena suka dengan susu. Per hari ini, membaik, pergerakannya semakin tinggi dari hari sebelumnya," beber Monteradom.
"Tapi kita jaga kebanyakan susu bisa diare, kebanyakan tebu, bisa risiko untuk giginya. Fesesnya hari ini bagus, mulai padat. Secara umum, orang utan albino ini, bisa dikarakan sehat. Yang jelas, pemberian susu dibatasi, atas keputusan tim medis," demikian Monterado.
Orang utan albino ditemukan secara tak sengaja oleh warga Desa Tanggirang, Sei Hanyo, Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, saat sedang membersihkan ladang.
Yayasan BOS, menjemput orang utan itu di Polsek Kapuas Hulu, 29 April 2017, setelah penemu pertama, Kukun warga desa setempat diamankan polisi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaMata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca SelengkapnyaTanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Sedunia.
Baca SelengkapnyaSenjata kuno ini ditemukan di dalam gua batu, tempat tinggal manusia purba.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Kenya menemukan fosil tulang rahang dari spesies hominin yang hidup 4,3 juta tahun lalu.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, nilai kekayaan Prajogo mencapai USD67,4 miliar atau sekitar Rp1.095 triliun.
Baca Selengkapnya