Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penghuni sel mewah di Lapas Cipinang bakal dipindah ke Nusakambangan

Penghuni sel mewah di Lapas Cipinang bakal dipindah ke Nusakambangan Lapas Nusakambangan. ©2014 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Kasus jual beli fasilitas mewah di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kembali terjadi. Teranyar, BNN menemukan adanya sel mewah kepada narapidana narkoba Haryanto Chandra alias Gombak di Lapas Cipinang.

Temuan ini membuat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meradang. Yasonna berencana memindahkan Haryanto Chandra ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Yang berikutnya itu napinya, siapa namanya, Chandra akan saya pindahkan ke Nusakambangan. Tetapi sekarang kan masih di bawah BNN. Jadi jangan juga seolah-olah ada kesan yang tidak kita biarkan masuk," kata Yasonna usai buka puasa bersama Komisi III di Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).

Yasonna mengaku telah memerintahkan Dirjen Pemasyarakatan I Wayan Dusak menyurati BNN untuk meminta daftar nama-nama jaringan narkoba yang mendekam di Lapas. Jaringan-jaringan narkoba itu nantinya akan langsung dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

"Tadi saya sudah minta pada Dirjen menyurati BNN. seperti yang kejadian sebelumnya supaya meminta daftar yang seluruh ditengarai punya jaringan narkoba karena kami tidak punya alat," tegasnya.

Lapas Nusakambangan, kata Yasonna, akan mendapat pengawasan super ketat dari petugas baik dari kepolisian, BNN, dan semua pihak terkait. Dilibatkannya BNN dalam pengawasan karena mereka memiliki alat yang mampu mendeteksi praktik peredaran narkoba di dalam Lapas.

Peredaran narkoba dari dalam Lapas juga tak lepas dari peran petugas yang tergoda iming-iming uang dari para jaringan narkoba. "Di situ ada polisi, BNN dan semua pihak jadi untuk mengurang apa yang dikatakan potensi jaringan itu. Kami enggak punya alat. Kami enggak tahu seperti apa bahwa mereka memainkan. Pasti ada lah petugas yang lemah dengan uang. Nah itu yang kita mainkan," tandasnya.

Sebenarnya, Kemenkum HAM telah memiliki alat pendeteksi peredaran narkoba di Lapas. Akan tetapi, menurut Yasonna, alat tersebut belum dipasang.

"Kita sudah punya beberapa alat tapi mungkin sudah masuk sebelum alat kita install, kami kan dapat APBN-Perubahan yang lalu. Ada beberapa alat canggih yang kita masukkin, hanya itu mungkin dimasukkin sebelum alat itu datang," ungkapnya.

Bagi petugas Lapas yang kedapatan menerima suap, Yasonna menegaskan bakal mengambil tindakan tegas. Tak tanggung-tanggung, petugas menerima atau memeras para napi akan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penyuapan.

"Soal memeras napinya yang terjadi di rutan ini semua. Saya sudah katakan enggak ada kompromi lagi, langsung main keras. Kalau ada yang dikasih pidana dan penyuapan dan lain-lain, saya serahkan kepada polisi," ujar Yasonna.

Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar tindak pidana narkotika dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh para bandar dari dalam lapas. Dalam operasi kali ini mereka berhasil menyita dengan total aset sejumlah kurang lebih Rp 39.606.000.000.

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, barang bukti tersebut diamankan dari 4 orang tersangka berinisal LLT, A, CJ dan CSN alisa Calvi dimana mereka masuk dalam jaringan Haryanto Chandra alias Gombak. Mereka ditangkap dalam sel mewah ketika sedang mengonsumsi sabu.

"Di dalam lapas mereka masih bisa bekerja luar biasa, dan mereka di lapas bisa langsung mengonsumsi sabu secara bebas ini yang luar biasa," katanya di Kantor BNN, Selasa (13/6).

Dia mengungkapkan, Haryanto Chandra alias Gombak masih mendapat fasilitas mewah. Sehingga Gombak masih bisa mengendalikan praktik jual beli di dalam lapas. Seperti terdapat laptop, ipad, wifi, sampai CCTV.

"Kenapa mereka selalu bekerja karena mereka mendapatkan peluang fasilitas dan dukungan, apapun ini fakta demikian mereka bekerja di lapas karena dapat dukungan dari oknum yang ada di lapas. Buktinya mereka bisa bunya laptop, iPad bahkan bisa pasang CCTV ini sangat luar biasa koordinasinya mudah. Bahkan mereka masih aktif melakukan kegiatan jaringannya yang berada di luar lapas," jelasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Menengok Kembali Kasus Suap Harun Masiku dan Kaitannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Menengok Kembali Kasus Suap Harun Masiku dan Kaitannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Harun Masiku akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2020 bersama tiga orang tersangka lain

Baca Selengkapnya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi Kepala Otorita IKN, Menteri Basuki Punya Harta Rp33 Miliar
Jadi Kepala Otorita IKN, Menteri Basuki Punya Harta Rp33 Miliar

Basuki menggantikan Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari Kepala Otorita IKN.

Baca Selengkapnya
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah

Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
Sambut Hari Pengayoman ke-79, Menkumham Pimpin Tabur Bunga dan Ziarah di TMP Kalibata
Sambut Hari Pengayoman ke-79, Menkumham Pimpin Tabur Bunga dan Ziarah di TMP Kalibata

Yasonna meminta agar seluruh anak buahnya untuk dapat mengenang jasa para pahlawan.

Baca Selengkapnya
Bantah Pakai Pawang Hujan, Pemerintah Terapkan Rekayasa Cuaca Antipasi Hujan di IKN
Bantah Pakai Pawang Hujan, Pemerintah Terapkan Rekayasa Cuaca Antipasi Hujan di IKN

"Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks" kata Dirjen IKP Kemenkominfo.

Baca Selengkapnya
Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci
Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Meski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.

Baca Selengkapnya
Bunyi Hadits soal Hukum Puasa Setengah Hari, Ini Golongan Orang yang Diperbolehkan
Bunyi Hadits soal Hukum Puasa Setengah Hari, Ini Golongan Orang yang Diperbolehkan

Apabila ditafsirkan, penanda datangnya malam merupakan ketika matahari tenggelam

Baca Selengkapnya