Penipuan Modus Ngaku Pejabat TNI Minta Transfer Uang Diungkap, 3 Orang Diciduk
Merdeka.com - Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin membongkar jaringan penipuan melalui duplikasi aplikasi 'WhatsApp' dengan berkedok sebagai anggota TNI untuk meminta transfer uang.
"Pelaku menggunakan modus 'Clone Aplikasi WhatsApp', sehingga HP asli yang dimiliki korban tidak bisa dipergunakan, di mana pada 'profile' akun penipu memasang foto pejabat TNI," kata Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Alamsyah di Makassar, Sabtu (8/12).
Dia mengatakan, maraknya penipuan dengan modus minta pulsa atau minta transfer uang kepada kalangan pejabat atau anggota TNI dengan modus melakukan Clone Aplikasi WhatsApp itu, menyebabkan Kodam XIV/Hasanuddin membentuk tim penyidik pada awal Desember 2018.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Gimana cara penipu WhatsApp? Umumnya, oknum penipu akan mengirimkan beberapa bentuk file yang harus Anda waspadai.
-
Bagaimana modus penipuan WhatsApp bekerja? 'Setelah itu kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yg lebih besar pembayarannya dan ternyata pada saat tugas akan selesai, kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan topup supaya misi bisa terselesaikan. Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima topup dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor,' jelas Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)
-
Kenapa penipu pakai WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban.
-
Dimana OJK menemukan modus penipuan melalui whatsapp? Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.
Setelah dilakukan penyidikan, lanjut dia, pihak Kodam Hasanuddin berhasil mengusut jaringan penipuan itu dan menangkap dua orang terduga pelaku yang berinisial AL dan AS yang berdomisili di Kabupaten Palopo, Sulsel.
Selanjutnya, kata Alamsyah, setelah dilakukan pengembangan kasus di lapangan, tim kembali menangkap satu orang kawanan jaringan terorganisir yang berinisial IG yang berstatus sebagai mahasiswa.
Hingga saat ini pengembangan kasus masih dilakukan untuk mencari pelaku dan otak dari penipuan berkedok aplikasi gawai.
Sementara pelaku yang sudah terjaring kini telah diamankan untuk melanjutkan proses hukum. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban penipuan berikutnya, pihak Kodam menyosialisasikan pada jajarannya dan masyarakat umum agar tetap berhati-hati.
Apabila ada pesan whatsApp yang mencurigakan, hendaknya segera melaporkan kepada pihak keamanan setempat dan terdekat dari lokasinya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaTersangka mentransfer dari tabungan korban ke 16 rekening yang dibeli tersangka DN dari seseorang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaPelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali
Baca Selengkapnyapemilik mobil berinisial AS mulai dicurigai saat saat melintas di area bandara Soekarno-Hatta hari Selasa (14/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaInformasi ini disampaikan sebagai antisipasi kepada masyarakat luas.
Baca Selengkapnya