Penjelasan Dandhy soal artikelnya yang bandingkan Megawati dengan Aung San Suu Kyi
Merdeka.com - Tulisan yang dimuat Dandhy Dwi Laksono dalam akun media sosial Facebook membuat dirinya dilaporkan oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur. Dalam tulisannya, Repdem menilai tulisan Dhandy mengandung ujaran kebencian dan menyamakan Megawati dengan Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang melakukan perbuatan jahat kepada warga Rohingya.
Dalam konferensi pers di Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Dandhy memberikan penjelasan, Aung San Suu Kyi dan Megawati sama-sama ikon dalam dinamika politik di negaranya masing-masing. Megawati menjadi ikon gerakan prodemokrasi di Indonesia, Aung San Suu Kyi juga menjadi ikon gerakan demokrasi di Myanmar.
Kemudian kedua perempuan super ini berkuasa setelah partainya memenangkan pemilu. Menurut Dandhy persamaan di antara keduanya adalah Aung San Suu Kyi yang menerima Nobel Perdamaian Dunia harus menghadapi kasus pembantaian warga Rohingya, sedang Megawati menghadapi kasus Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh dan Papua.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan Megawati di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
"Ini yang kemudian saya sorot. Saya tidak tidak mau terjebak framing yang disampaikan oleh pelapor membandingkan Mega dangan Aung San Suu Kyi, jika dibaca dengan serius perbandingannya bukan di person tapi dalam proses politik dan konflik," jelasnya, Minggu (17/9).
Dandhy menjelaskan dalam membuat suatu karya jurnalistik yang perlu diperhatikan 5W+1H, sudah jelas Who atau siapa yang dimaksud harus membicarakan tentang sosok. Namun di sini bukan untuk membandingkan individual dari mereka berdua, melainkan persoalan terhadap kemanusiaan.
"Dari awal saya memang mau menulis bagaimana Indonesia bisa belajar dari Rohingya, bukan Aung San Suu Kyi (dibandingkan) ke Megawati seperti framing yang pelapor lakukan," ungkapnya.
Diketahui, akun media sosial Facebook bernama Dandhy Dwi Laksono, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur yang merupakan organisasi sayap PDIP.
Dandhy menulis status terkait pernyataan Megawati Soekarnoputri soal petugas partai, saat Joko Widodo terpilih sebagai presiden, juga mengenai data 1.083 warga Papua yang ditangkap di Pemerintahan Megawati.
Dari status tersebut, Dandhy juga menjelaskan seolah Megawati telah melakukan perbuatan jahat kepada warga Papua dan membandingkannya dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyerahkan, surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan yang dibuat Ketum PDIP Megawati ke MK
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyampaikan surat Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, pihak yang mengajukan Amicus Curiae, meskipun memiliki kepentingan namun tidak terlibat sengketa.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak ada pembicaraan seputar cawapres maupun Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyaudung berharap Budi Gunawan selaku kepala BIN bisa netral dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaBeredar video Ketua Umum PDIP Megawati dikabarkan menangis dan marah besar terhadap Jokowi
Baca SelengkapnyaGugatan ini buntut kasus Perbuatan Melawan Hukum dengan sangkaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati, dalam pidatonya, berbicara mengenai memilih pemimpin yang baik
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto menangis bukan karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji sidang doktornya, melainkan ketika menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya