Penjelasan Pemerintah Soal 5 Provinsi Belum Ditemukan Kasus Positif Virus Corona
Merdeka.com - Lima provinsi di Indonesia tercatat belum ditemukan kasus positif virus corona. Yakni Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, lima provinsi tersebut sampai sejauh ini memang belum ada yang positif terpapar virus corona. Namun, secara antibodi bisa dinyatakan positif.
"Dari data tersebut, provinsi yang tadi disebut memang belum ada yang positif. Tetapi kan kita juga sudah mengirimkan Rapid Diagnostic Test (RDT) yang berbasis pada pemeriksaan serologi immunoglobulin, bukan pemeriksaan antigennya, pemeriksaan antibodinya," kata Yurianto saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/3).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara mengatasi hasil positif palsu? Jika Anda mendapatkan hasil positif pada testpack, namun merasa ragu atau tidak yakin, ada beberapa langkah yang dapat diambil: Lakukan Tes Ulang Cobalah melakukan tes kehamilan ulang setelah beberapa hari, terutama jika hasil pertama tidak jelas atau mencurigakan.
-
Kenapa Dharma Pongrekun menolak istilah COVID-19? 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Siapa yang mungkin mengalami hasil positif palsu? Jika seseorang melakukan tes kehamilan dalam beberapa hari setelah menerima suntikan hCG, hasilnya mungkin menunjukkan positif palsu.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
"Jadi pemeriksaan antibodi yang kita kirimkan kepada mereka dan kemudian telah mereka lakukan screening, mereka menemukan beberapa kasus positif. Tetapi positif pemeriksaan rapid basis antibodi, yang tentunya harus dilakukan kelanjutannya dengan menuju pemeriksaan antigen," sambungnya.
Meski begitu, mereka yang positif secara antibodi tetap harus dilakukan isolasi. Hal itu sebagai bentuk antisipasi apabila bener ada yang positif terpapar corona.
"Tetapi tatalaksana harus sudah mulai dianggap, jadi kita harus mengantisipasi. Maka yang positif RDT harus sudah dianggap positif juga secara antigen, tujuannya adalah supaya kita tidak kecolongan. Artinya isolasinya harus sudah dilakukan dan sebagainya, nah ini yang kita lakukan," ujarnya.
Yurianto memastikan, pihaknya telah memberikan data-data tersebut kepada dinas kesehatan masing-masing provinsi. "Jadi khusus untuk pemeriksaan rapid itu dikelola dinas tidak kita rilis, tidak dirilis secara nasional. Semua provinsi sudah ada," katanya.
Dia menegaskan, mereka yang positif dalam pemeriksaan antibodi, tidak bisa bisa dinyatakan terpapar virus corona. Karena, mereka hanya baru menjalani pemeriksaan antibodi saja.
"Sudah kita minta memperlakukan sebagai positif dengan pemeriksaan antigen. Tetapi kita tidak akan mengatakan dia positif secara keilmuwan dalam konteks diangnostic tidak boleh dikatakan positif, karena baru pemeriksaan antibodi itu," tegasnya.
Ia menjelaskan, kenapa antibodi tersebut tidak bisa digunakan atau dipakai sebagai pegangan di kasus virus corona Covid-19. Karena, hasil tersebut juga bisa ditemukan kepada orang yang mengalami demam berdarah.
"Karena positif palsu itu banyak terjadi apabila ada cross match dengan infeksi demam berdarah. Demam berdarah juga bisa memberikan hasil positif, itu sebabnya kenapa harus dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction), artinya orang-orang yang sudah positif dari rapid maka segera dilakukan lab untuk dikirim ke laboratorium dan itu sudah dilakukan, kita sedang menunggu hasilnya," jelasnya.
Namun, tak semua orang yang sudah menjalani tes antibodi bakal menjalani pemeriksaan antigen. Hingga kini, belum ada yang dinyatakan positif corona.
"Jadi ini penyaringan, disaring mana yang harus dilakukan pemeriksaan antigen mana yang tidak. Belum ada kasus positif dalam pemeriksaan antigen," terangnya.
Akan tetapi, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Karena, ia tak ingin menyatakan lima provinsi itu terbebas virus corona sebelum hasil antigennya itu keluar.
"(Masih tunggu lab) Iya, betul. Nanti kalau dibilang enggak ada, tahu-tahu ada ribut lagi. Jadi interpertasinya memang seperti itu, kita punya mekanisme kerja yang ada cara interpretasinya. Nah saran saya jangan dinterpretasikan sendiri, nanti pasti beda," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya