Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Pemerintah Soal 5 Provinsi Belum Ditemukan Kasus Positif Virus Corona

Penjelasan Pemerintah Soal 5 Provinsi Belum Ditemukan Kasus Positif Virus Corona Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Lima provinsi di Indonesia tercatat belum ditemukan kasus positif virus corona. Yakni Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, lima provinsi tersebut sampai sejauh ini memang belum ada yang positif terpapar virus corona. Namun, secara antibodi bisa dinyatakan positif.

"Dari data tersebut, provinsi yang tadi disebut memang belum ada yang positif. Tetapi kan kita juga sudah mengirimkan Rapid Diagnostic Test (RDT) yang berbasis pada pemeriksaan serologi immunoglobulin, bukan pemeriksaan antigennya, pemeriksaan antibodinya," kata Yurianto saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/3).

Orang lain juga bertanya?

"Jadi pemeriksaan antibodi yang kita kirimkan kepada mereka dan kemudian telah mereka lakukan screening, mereka menemukan beberapa kasus positif. Tetapi positif pemeriksaan rapid basis antibodi, yang tentunya harus dilakukan kelanjutannya dengan menuju pemeriksaan antigen," sambungnya.

Meski begitu, mereka yang positif secara antibodi tetap harus dilakukan isolasi. Hal itu sebagai bentuk antisipasi apabila bener ada yang positif terpapar corona.

"Tetapi tatalaksana harus sudah mulai dianggap, jadi kita harus mengantisipasi. Maka yang positif RDT harus sudah dianggap positif juga secara antigen, tujuannya adalah supaya kita tidak kecolongan. Artinya isolasinya harus sudah dilakukan dan sebagainya, nah ini yang kita lakukan," ujarnya.

Yurianto memastikan, pihaknya telah memberikan data-data tersebut kepada dinas kesehatan masing-masing provinsi. "Jadi khusus untuk pemeriksaan rapid itu dikelola dinas tidak kita rilis, tidak dirilis secara nasional. Semua provinsi sudah ada," katanya.

Dia menegaskan, mereka yang positif dalam pemeriksaan antibodi, tidak bisa bisa dinyatakan terpapar virus corona. Karena, mereka hanya baru menjalani pemeriksaan antibodi saja.

"Sudah kita minta memperlakukan sebagai positif dengan pemeriksaan antigen. Tetapi kita tidak akan mengatakan dia positif secara keilmuwan dalam konteks diangnostic tidak boleh dikatakan positif, karena baru pemeriksaan antibodi itu," tegasnya.

Ia menjelaskan, kenapa antibodi tersebut tidak bisa digunakan atau dipakai sebagai pegangan di kasus virus corona Covid-19. Karena, hasil tersebut juga bisa ditemukan kepada orang yang mengalami demam berdarah.

"Karena positif palsu itu banyak terjadi apabila ada cross match dengan infeksi demam berdarah. Demam berdarah juga bisa memberikan hasil positif, itu sebabnya kenapa harus dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction), artinya orang-orang yang sudah positif dari rapid maka segera dilakukan lab untuk dikirim ke laboratorium dan itu sudah dilakukan, kita sedang menunggu hasilnya," jelasnya.

Namun, tak semua orang yang sudah menjalani tes antibodi bakal menjalani pemeriksaan antigen. Hingga kini, belum ada yang dinyatakan positif corona.

"Jadi ini penyaringan, disaring mana yang harus dilakukan pemeriksaan antigen mana yang tidak. Belum ada kasus positif dalam pemeriksaan antigen," terangnya.

Akan tetapi, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Karena, ia tak ingin menyatakan lima provinsi itu terbebas virus corona sebelum hasil antigennya itu keluar.

"(Masih tunggu lab) Iya, betul. Nanti kalau dibilang enggak ada, tahu-tahu ada ribut lagi. Jadi interpertasinya memang seperti itu, kita punya mekanisme kerja yang ada cara interpretasinya. Nah saran saya jangan dinterpretasikan sendiri, nanti pasti beda," ucapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Menkes Temukan 88 Kasus Mpox di Indonesia, Semua Pasien Sudah Sembuh
Menkes Temukan 88 Kasus Mpox di Indonesia, Semua Pasien Sudah Sembuh

Sebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya