Penyebab Jarak Pandang di Pekanbaru Cuma 200 Meter Hingga Penerbangan Delay
Hari ini, wilayah Pekanbaru dan sekitarnya berselimut kabut tebal. Kenapa?
Hari ini, wilayah Pekanbaru dan sekitarnya berselimut kabut tebal. Kenapa?
Penumpang Batik Air ID 7066 dari Bandara SSK II Pekanbaru tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta terpaksa keluar lagi dari pesawat, Minggu (10/9) pagi. Penerbangan pesawat delay (ditunda) 1 jam karena kabut yan menyelimuti bandara.
Pilot menyampaikan ke penumpang bahwa jarak pandang terbatas hanya ratusan meter. Penumpang yang awalnya sudah menunggu satu jam di pesawat terpaksa kembali lagi ke ruang tunggu karena gerah.
@Merdeka.com
Sesuai jadwal, Batik Air itu seharusnya berangkat pukul 06.10 Wib. Namun ketebalan kabut membuat pilot menunda penerbangan demi keselamatan bersama.
"Jam 05.30 kami sudah naik pesawat, kami menunggu berangkat. Tapi ada kabut, jarak pandang tadi 100 meter, sedangkan untuk penerbangan minimal 500 meter kata pilotnya," jelas Wan.
"Lalu pukul 07.40 Wib kami disuruh kembali ke dalam pesawat, karena sudah bisa terbang kata petugasnya," ucap Wan.
Sementara itu, Staf BMKG Mohammad Ibnu mengatakan jarak pandang di Pekanbaru hanya 200 meter akibat kabut embun alias bukan asap. Jarak pandang terbatas itu terjadi di dua daerah.
"Di Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang 300 meter, sedangkan Pekanbaru 200 meter," ujar Ibnu.
Selain itu, terjadi hujan ringan di sejumlah daerah seperti di Kota Dumai, Kampar dan Kabupaten Indragiri Hulu. Hujan yang tak merata juga terjadi di Bengkalis, Kuansing, Indragiri Hilir dan sebagian Kepulauan Meranti.
Timbulnya kabut embun itu dipicu dari intensitas hujan yang sering terjadi di Pekanbaru beberapa hari belakangan ini. Bahkan, di Kota Pekanbaru terjadi banjir akibat drainase yang tidak bagus pada Rabu (6/9).
Sejumlah pasukan Brimob dan Satlantas Polresta Pekanbaru dikerahkan untuk mengamankan warga. Tak sedikit kendaraan seperti mobil dan sepeda motor warga mengalami mogok karena terendam air.
Kabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau pekerjaan Dinas PU Bina Marga CKPP.
Baca SelengkapnyaLebar jalan yang amblas mencapai 30 meter dengan kedalaman longsor 50 meter.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBeruntung aparat TNI-Polri gerak cepat melakukan upaya pemadaman sehingga kebakaran tidak sampai merembet ke pemukiman penduduk.
Baca SelengkapnyaPabrik belerang Wanaraja jadi salah satu lokasi bersejarah yang menarik di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaKCIC meminta maaf atas insiden tertinggalnya 31 penumpang kereta cepat.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca Selengkapnya