Perantau asal Banten Tak Mengira Tawuran Pelajar di Wamena Berbuntut Kerusuhan
Merdeka.com - Sebanyak 30 perantau asal Banten telah kembali ke kampung halaman. Salah satunya Muntaal (42) perantau asal, Ciruas Kabupaten Serang, korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Pria yang telah merantau di Wamena selama 13 tahun itu berprofesi sebagai teknisi parabola televisi menyaksikan langsung awal mula kerusuhan di daerah tersebut. Sebab kontrakannya tak jauh dari kantor Bupati Jayawijaya.
Ia menceritakan kerusuhan yang terjadi pada 23 September, itu bermula dari tawuran pelajar sekira pukul 09.00 Wit di jalan raya dekat kantor Bupati. Waktu itu dia baru akan pergi bekerja. Namun, tak lama kemudian massa tawuran itu langsung membakar kios-kios dan ratusan mobil.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
"Saya mau berangkat kerja, saya lihat tawuran pelajar, saya kira efeknya tidak lama atau tawuran pelajar biasa, tapi ternyata banyak bakar-bakar di wilayah tersebut," kata Muntaal kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Senin (7/10).
Setelah kondisi kerusuhan di daerah tersebut semakin brutal, lanjutnya, ribuan penduduk baik perantau dan warga setempat langsung mengungsi ke Kodim dan Polres Jayawijaya hingga Masjid dan Gereja. Kerusuhan mulai kondusif pada pukul 15.00 Wit.
"Kebanyakan orang lokal (massa rusuh) kelihatannya. Saya waktu itu langsung ngungsi ke Kodim. Jelasnya enggak tahu, kita langsung menyelamatkan diri," katanya.
Ia tinggal selama enam hari di pengungsian untuk mengantre proses evakuasi dari Wamena ke Jayapura. Karena proses evakuasi yang diprioritas adalah pengungsi perempuan dan anak-anak.
"Kesulitan karena evakuasi diperkirakan dua hari evakuasi ke Jayapura dengan Hercules, kebetulan saya laki-laki makanya ngantre lama. Karena prioritas Hercules perempuan dan anak-anak. Saya kebagian enam hari," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaWarga penghuni perumahan dan sekitarnya mengaku sangat cemas dan khawatir kejadian serupa dapat terulang kembali.
Baca SelengkapnyaSertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok, panen pujian dan dukungan di media sosial.
Baca SelengkapnyaSalah satu program TV di Jepang memperlihatkan jalanan di Indoensia yang masuk dalam kategori teraneh di dunia.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaSaat ini Wawan memiliki usaha produksi peralatan keamanan lintasan kereta api.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaSosok konten kreator mengaku terkaget. Dia ternyata menginap di kampung sarang preman.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini menangis melihat ladangnya rusak akibat ulah supporter bola yang terlibat kerusuhan.
Baca Selengkapnya