Peredaran narkoba di lapas masih marak akibat mental petugas lemah
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyesalkan peredaran narkoba masih berkutat di dalam lapas. Baginya, narkoba merupakan permasalahan klasik yang terus berulang. Persoalan ini disebabkan mental petugas lapas yang masih bobrok.
"Jauh hari kita berkomitmen membersihkan narkoba dari lapas dan rutan. Tapi persoalan yang sama masih kita temukan. Pertanyaan besarnya adalah mengapa ini masih jadi permasalah klasik sekarang, apa penyebab utamanya? Penyebabnya bukan hanya minimnya sarana tapi kepada perubahan mental yang belum utuh. Tanpa merubah atittude pola pikir mindset maka kita belum dapat merubah apapun," ujar Yasonna saat memberikan sambutan di Rakernis Permasyarakatan di hotel Sari Pan Pasific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/3).
Yasonna mengakui jika di lapas masih beredar barang haram karena jaringan bandar yang kuat. Tapi dirinya tak yakin bila 50% peredaran narkoba ada di lapas.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
"Kita sering dijadikan tumbal bahwa jaringan narkoba ada di lapas 50 persen yang sampai sekarang saya sungguh sungguh sulit mmpertanggungjawabkan dan meyakini. Bahwa ada beberapa jaringannya ya, tapi kalau 50 persen saya kira itu tidak mungkin," ucap Yasonna.
Sebab, Politikus PDIP ini mengasumsikan bila 5 juta pengguna narkoba mengonsumsi narkoba 0,5 gram per hari, maka dalam 10 hari bisa mencapai 50 ton peredaran narkoba. Maka dari itu, dirinya mempertanyakan sisa dari peredaran narkoba jika hanya 1-2 ton saja narkoba yang tertangkap.
"Di perkirakan 50 persen setengah juta pengguna narkoba, dikatakan saja (misal) Kalau 5 juta dia memakai setengah gram 0,5 gram. Kalau 5 juta 0,5 gram berapa ton? itu sekitar 5 ton itu satu hari. 10 hari 50 ton yang ketangkap paling 1-2 ton," tegasnya.
"So pertanyaannya kalau dalam sebulan katakan 100 ton, yang ketangkap 1 ton. Yang 9 ton itu masuknya lewat mana? Di produksi di sini atau dari mana? Lot of things ada banyak pertanyaan. Saya katakan jangan kita bagian dari situ itu. Jangan jadi tumbal itu," sambung Yasonna.
Untuk membersihkan stigma negatif masyarakat tentang lapas, ke depan Yasonna mengimbau jajarannya mengubah pola pikir untuk menjaga integritas dan profesionalitas. Terutama, dia meminta 14.000 PNS baru Kemenkumham dibina dan didik dengan sungguh sungguh supaya lapas benar benar bersih dari peredaran narkoba.
"Kalau jumlah yang baru ini terjaring kepada masalah lama itu maka dampak buruknya. Karena kalau yang bermain hanya 3 persen saja dari 14.000 itu hampir 5000-an kalau 5000 bermain itu mengerikan sekali. Maka saya berharap rapat ini melakukan pembinaan pada SDM," tuturnya.
"Saya percaya kalau kita mau berkomitmen melakukannya dengan baik dan bersama-sama kita lakukan maka saya sangat yakin dan percaya kedepannya prestasi dan stigma buruk yang selama ini ada kepada kita secara perlahan dan pasti bisa kita selesaikan bersama," pungkas Yasonna.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)
Baca SelengkapnyaMenkumham menegaskan, tak ada toleransi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam penggunaan maupun peredaran narkoba di lapas.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaJaringan Alex Bonpis diyakini sampai saat ini masih mengedarkan narkoba di Kampung Bahari.
Baca SelengkapnyaPetugas Lapas Cipinang ini ditangkap terkait kasus kepemilikan narkotika di kawasan Pasar Rebo.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMasalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.
Baca Selengkapnya