Peringati Harkitnas Ke-114, Gus Ipul: Jadikan Momen Tonggak Kebangkitan dari Pandemi
Merdeka.com - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tahunnya pada tanggal 20 Mei. Tahun ini merupakan peringatan Harkitnas ke 114. Tema yang diusung pada Harkitnas tahun ini adalah 'Ayo Bangkit Bersama!'. Untuk memperingati Harkitnas Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melaksanakan upacara bendera di halaman kantor BKD pada Jumat, (20/05/22).
Dalam membacakan sambutan Menteri Komunikasi Dan Informatika, sebagai inspektur upacara Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan Harkitnas ini hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, melainkan juga dari sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
"Harkitnas ini hendaknya tidak kita maknai sebagai seremonial saja, namun kita harus memaknai dari sisi historis di balik Harkitnas," kata Gus Ipul.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
-
Apa yang terjadi di Purwokerto saat dikuasai Belanda? Mereka kemudian mengadakan pembersihan di desa-desa sekitar yang menjadi basis perjuangan tentara Indonesia di Banyumas.
-
Bagaimana cara Gus Ipul mengajak masyarakat Pasuruan untuk semangat? Di momen peringatan Hari Pahlawan ini, Gus Ipul mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memunculkan kembali semangat jiwa kepahlawanan, memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan untuk menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju.'Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,' pungkas Gus Ipul
-
Apa pesan Gus Ipul untuk masyarakat Pasuruan terkait Hari Pahlawan? 'Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,' ujar Gus Ipul. Dengan berbekal semangat yang yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945, lanjut Gus Ipul, ancaman dan tantangan ini akan mampu kita taklukkan bersama. 'Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena pahlawan bangsa mengajarkan kita perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,' ucap Gus Ipul
Gus Ipul pun menjelaskan sisi historis Harkitnas, di masa itu terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
"Semangat yang di contoh kan oleh himpunan Boedi Oetomo ini di harapkan dapat kita terapkan untuk masa pandemi yang saat ini kita hadapi," jelas Gus Ipul.
Gus Ipul Pimpin Upacara Harkitnas di Kota Pasuruan©2022 Merdeka.comMenurut Gus Ipul, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Yang mana krisis pandemi Covid-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
"Mari terus kita bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional Indonesia," imbuh Gus Ipul.
Gus Ipul Pimpin Upacara Harkitnas di Kota Pasuruan©2022 Merdeka.comDi tengah momentum penanganan nasional Covid-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Harkitnas sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi Covid-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia.
"Mari kita maknai Harkitnas ini sebagai tonggak kebangkitan dari Pandemi Covid-19. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat," tutup Gus Ipul.
Gus Ipul Pimpin Upacara Harkitnas di Kota Pasuruan©2022 Merdeka.comUpacara Harkitnas inipun di ikuti oleh pasukan bersenjata Kodim 0819 Pasuruan, pasukan bersenjata Yonzipur 10 Pasuruan, pasukan bersenjata PUSLATSUS Marinir Grati, pasukan bersenjata Polres Pasuruan Kota, Gabungan KORPRI, Gabungan PGRI, Mahasiswa UNMER, Mahasiswa Uniwara, Mahasiswa Unej Kampus Pasuruan, Gabungan SLTA, Gabungan SLTP, Gabungan Pramuka yang masing-masing gabungan 10 pasukan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa Bersejarah sebagai Sumber Inspirasi dalam Pembuatan Naskah Drama tentang Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaIsi ikrar Sumpah Pemuda beserta sejarah lengkapnya yang bisa dipelajari.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Indonesia masih mewarisi semangat kolonial dalam sektor hukum.
Baca SelengkapnyaDengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tersanjung Anies Baswedan mengutip ucapan Presiden pertama RI Soekarno.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda sendiri merupakan tonggak sejarah bagi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUcapan Hari Kesaktian Pancasila 2023 bisa tumbuhkan jiwa nasionalisme
Baca Selengkapnya170 Ucapan HUT RI Ke-79 Tahun 2024, Mari Rayakan Semangat Kemerdekaan dengan Penuh Suka Cita.
Baca Selengkapnyapentingnya pemahaman sejarah kebangsaan sebagai landasan identitas bagi masyarakat Indonesia
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaTolakan dari Ipik membuat Belanda marah. Pasukan kolonial melalui para sekutu kemudian mengasingkannya ke wilayah Jasinga, Bogor.
Baca SelengkapnyaHasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Baca Selengkapnya