Perjuangan melahirkan di Kampung Laut
Merdeka.com - Muntoro berkulit hitam dan tinggal di dusun Montehan, desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut Cilacap. Rambutnya ikal. Ia biasa mengemudikan perahu tradisional compreng mengantar orang dan barang dari Dermaga Montehan ke Dermaga Sleko, Cilacap
Beberapa bulan silam, Muntoro mendapati pengalaman tak biasa. Malam hari, ia diminta mengantar seorang warga Montehan untuk dirujuk ke RSUD Cilacap karena kehamilan beresiko. Ia tak kuasa menolak, lantas bergegas menyalakan mesin perahu.
Seluk beluk dan selokan-selokan laguna Segara Anakan sudah ia hapal betul. Waktu normal, dari Kampung Laut ke Cilacap kurang lebih 90 sampai 120 menit. Beberapa kerabat si ibu hamil dan seorang bidan sudah naik di atas perahunya. Sayup-sayup ia mendengar suara rintihan. Satu hal dikhawatirkan Muntoro. Jangan-jangan sebab lamanya perjalanan, ibu hamil itu terpaksa bersalin di atas perahu.
-
Dimana kekeringan di Cilacap terjadi? Berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap terdapat 105 desa di 20 kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau.
-
Bagaimana medan di sekitar Puskesmas Cibuluh? Karena lokasinya yang berada di ketinggian, Puskesmas Cibuluh ini memiliki jalur yang terjal. Terlihat jalananannya masih berbentuk tanah, sehingga cukup ekstrem untuk dilalui oleh kendaraan biasa.
-
Dimana letak Puskesmas Cibuluh? Di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terdapat sebuah puskesmas yang lokasinya di atas awan.
-
Di mana kampung perempuan itu berada? Sebuah kampung umumnya dihuni secara majemuk oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun sebuah kampung di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui berbeda dari permukiman warga lain.
-
Kenapa Cilacap berpotensi kekeringan? Ia menjelaskan, kekeringan meteorologis merupakan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
Kekhawatiran Muntoro jadi kenyataan, separuh perjalanan, rintihan kesakitan dari ibu hamil semakin menjadi. Tetap memegang kemudi, Muntoro melihat bidan desa menutupkan sarung dari dada sampai ujung kaki si ibu hamil. Angin berhembus dingin, malam pekat, Muntoro mendengar tangis bayi di tengah kesunyian lautan dangkal Segara Anakan.
"Saya sering mendengar kejadian seperti yang saya alami. Beberapa warga di Kampung Laut terpaksa bersalin di atas perahu. Puskesmas hanya ada satu disini, di desa Klaces. Sedang untuk ke Cilacap sangat jauh," kata Muntoro saat mengantarkan merdeka.com mengunjungi Kampung Laut, Minggu (13/8).
Heni Susanti (30) sudah bekerja sebagai bidan di wilayah Kampung Laut selama 8 tahun. 3 tahun ia bertugas di desa Klaces , sedang 3 tahun berikutnya di desa Ujung Alang. Baru 2015 lalu ia ditempatkan di Puskesmas Kampung Laut sebagai koordinator gizi. Beberapa bulan silam, ketika ia berjaga di Puskesmas, ia melihat perahu fiber hendak merapat ke tepian daratan. Turun dari perahu seorang laki-laki nampak berlari ke arah Puskesmas. Ketika itu pukul 21.00, cuaca memburuk, hujan turun deras.
Heni dan teman jaganya, Eva Farida (35) seorang perawat yang telah bertugas 13 tahun di Kampung Laut, menduga bakal mendapati peristiwa tak biasa. Sepuluh meter dari Puskesmas, di atas perahu tergeletak seorang perempuan yang hendak melahirkan dalam kondisi mandi keringat. Heni dan Eva bergegas ke perahu dan melihat kepala jabang bayi sudah hendak keluar.
"Kami langsung melakukan penanganan persalinan di atas perahu. Setelah melahirkan kami harus mempertahankan kehangatan bayi di tengah cuaca deras," ujar Heni dan Eva yang menumpang perahu fiber menuju Kampung Laut, Kamis (17/8).
Eva bercerita, Kampung Laut yang berada di antara laguna Segara Anakan membuat warga mesti berperahu untuk menuju lokasi-lokasi tertentu. Bagi warga Ujung Alang, Panikel dan Ujung Gagak mereka mesti melintasi perairan untuk menuju Puskesmas yang terletak di desa Klaces. Tak ayal, beberapa kasus persalinan di atas perahu memang terjadi.
Heni menambahkan selama menjalani tugas sebagai bidan desa, juga kerap mendapati kisah-kisah unik. Ia bercerita banyak warga yang masih percaya klenik. Setiap ia menangani persalinan di rumah warga semisal, keluarga ibu hamil menghitung hari dahulu. Lantas meminta bidan untuk mengarahkan posisi persalinan menghadap arah mata angin tertentu.
"Beberapa warga ketika dirujuk ke RSUD gak mau pada hari Sabtu. Mereka masih percaya klenik. Hari Sabtu katanya gak baik untuk perjalanan," kata Eva menambahkan keterangan.
Hal unik lain, ketika listrik belum masuk ke Kampung Laut, ketika hendak ada persalinan warga beramai-ramai menyalakan api unggun di halaman rumah ibu hamil. Warga berkumpul, bercakap-cakap memutari api unggun. Listrik di Kampung Laut sendiri baru masuk tahun 2012 silam.
"Proses persalinan menggunakan teplok (lampu minyak). Setelah persalinan, baru kita sadar kadang wajah kita belepotan jelaga. Kita jadi tertawa-tawa usai persalinan," ujar Heni.
Di Kampung Laut sendiri, mayoritas kehamilan ibu tergolong berisiko tinggi. Angka kehamilan tinggi, dan kecenderungan ibu hamil berusia muda di bawah 20 tahun dan berusia matang di atas 35 tahun. Bidan-bidan desa menjadi ujung tombak mengkontrol kesehatan mereka. Peran mereka patut diacungi jempol, sebab faktanya di antara serba keterbatasan dan medan yang tak mudah dijangkau, angka kematian ibu dan bayi di Kampung Laut nol persen. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karyawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaPuskesmas ini berada di atas awan dan memiliki petugas yang berdedikasi tinggi.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca Selengkapnyadokter Hasto fokus membangun SDM berkualitas meski di desa terpencil
Baca SelengkapnyaMisiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.
Baca SelengkapnyaDi Papua, meski baru berjalan tahun pertama, program MOM diyakini membawa harapan bagi para ibu hamil.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini melahirkan anak kedua secara normal setelah dua tahun sebelumnya melahirkan melalui operasi sesar.
Baca SelengkapnyaAksi heroik penumpang kereta yang selamatnya ibu hamil yang nyaris melahirkan di gerbong kereta di Tegal.
Baca Selengkapnya