Perkembangan Mengejutkan TGPF Setelah Berbulan-bulan Usut Kasus Novel Baswedan
Merdeka.com - Setelah enam bulan berjalan, masa kerja Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan berakhir. Tim menyerahkan laporan hasil investigasi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Hasil perkembangan kasus penyiraman penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu cukup mengejutkan. Para anggota TGPF mengungkap perkembangan hasil. Apa saja? Berikut rangkumannya:
TGPF Periksa Jenderal Bintang Tiga
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Dalam investigasi kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) sempat melakukan pemeriksaan terhadap jenderal bintang tiga. Pemeriksaan itu berdasarkan hasil penyelidikan Polda Metro Jaya, Ombudsman dan Komnas HAM.
Sayangnya TGPF enggan mengungkap identitas para pati tersebut. "Pada kasus ini ada juga beberapa jenderal bintang tiga yang kami periksa itu. Jangan salah. Semua yang dituduh kami periksa lagi. Semua yang diperiksa oleh penyidikan lalu, kami periksa lagi," kata anggota TGPF Hermawan Sulistyo.
Kapolri Tito Karnavian masih enggan berkomentar saat ditanya perkembangan kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan.
Penyiraman Diduga Dilatarbelakangi Politik
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan diduga berlatar belakang politik. Dugaan ini dari hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) selama enam bulan.
"Novel itu kan orang KPK, bisa dilihat bahwa ada latar belakang politik, dan itu kan selama ini dari awal perkara ini juga sudah dilempar terus persoalan ini untuk Polri harus mengungkap dan sebagainya. Itu kan artinya bahwa kasus ini memang bisa dikatakan high profile, maksud saya itu," kata anggota TGPF Hendardi.
Investigasi Sampai ke Luar Kota
Untuk mengembangkan para saksi, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan melakukan investigasi ke beberapa kota di Indonesia. Investigasi berdasarkan penyelidikan sebelumnya. Terbang ke luar kota perlu dilakukan untuk memastikan pihak yang diduga terlibat.
"Karena itu kenapa kami ada di Ambon, Malang, Kebumen, dan sebagainya, jelas bukan pelesir, itu urusannya dalam pengembangan saksi-saksi," kata anggota TGPF Hendardi.
Tanggapan Novel Baswedan
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berharap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasusnya tidak hanya berspekulasi soal orang-orang yang terlibat penyerang. Dia meminta tim segera mengungkap nama pelaku-pelaku yang melakukan penyiraman air keras kepadanya. Untuk mengungkap aktor intelektual di balik penyerangan diperlukan keterangan dari pelaku di lapangan.
"Saya pikir jangan sampai hanya terjadi upaya untuk berspekulasi, siapa aktor intelektual, dalang, koordinator dan lain-lain, tapi melupakan pelaku lapangan," ujar Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/7).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel menyoroti kasus Ghufron yang bersitegang dengan Dewas KPK sudah parah dan sepantasnya mendapatkan sanksi berat.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca Selengkapnya