Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan
Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Ungkap Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Terima Teror Nyawa dan Kekerasan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan dirinya mendapatkan ancaman atau pun teror dalam beberapa hari terakhir.
Teror terjadi usai KPK mengungkap adanya tindak pidana suap di Basarnas yang diduga melibatkan Kepala Basarna Marsekal Madya Henri Alfandi.
Awalnya Ghufron membahas soal adanya pihak yang sengaja ingin membunuh karakternya dengan menyebut dirinya mengikuti akun porno di media sosial.
Usai membahas hal tersebut, Ghufron mengakui juga adanya pihak yang tengah meneror dirinya.
"Akhirnya mohon masyarakat memahami pembunuhan karakter ini terjadi pada hari Jumat malam 28 Juli 2023, ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WhatsApp mau pun karangan bunga yang dikirim ke rumah-rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," kata Ghufron dalam keterangannya, Senin (31/7).
Diketahui, Jumat 28 Juli 2023 merupakan hari di mana Wakil Ketua KPK Johanis Tanak meminta maaf karena menetapkan Kabasarnas Henri Alfandi sebagai tersangka dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan.
Ghufron menyebut, pada Jumat malam bukan hanya dirinya yang mendapat teror berupa karangan bunga, melainkan juga pejanat struktural dan pimpinan KPK lainnya.
Berdasarkan foto yang diterima awak media dari grup aplikasi perpesanan, terlihat Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Pol Asep Guntur dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerima karangan bunga tersebut
Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Ghufron meminta dukungan dari masyarakat untuk tetap teguh memberantas tindak pidana korupsi.
"Mari kembali membersamai KPK, dukung dan support KPK memberantas korupsi dan tidak memberi celah serta mengikuti seting serangan balik koruptor kepada KPK. Mari kita Bersatupadu dan fokus Kembali dalam memberantas korupsi. Rapatkan barisan dalam upaya kita semua membersihkan Indonesia dari korupsi," tandas Ghufron.