Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perlawanan OC Kaligis setelah digelandang KPK ke Rutan Guntur

Perlawanan OC Kaligis setelah digelandang KPK ke Rutan Guntur OC Kaligis ditahan KPK. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Otto Cornelis Kaligis sebagai tersangka kasus dugaan suap terhadap hakim di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Sprindik untuk OC Kaligis juga telah diterbitkan.

"Memang kami mendapat laporan dari tim bahwa memang sudah diterbitkan sprindik (Surat Perintah Penyidikan) dan OCK ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap tiga Hakim TUN Medan," kata Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji, saat dikonfirmasi, Selasa (14/7).

Atas penetapan tersangka ini OC kaligis digelandang KPK ke Rutan Guntur. Dia bakal mendekam di tahanan untuk menunggu giliran diperiksa intensif soal kasus suap tersebut.

Namun, nampaknya pengacara kondang ini tak putus asa. Dia mengeluarkan berbagai pernyataan perlawanan terhadap KPK.

Berikut perlawanan-perlawanan OC Kaligis terhadap KPK, seperti dihimpun merdeka.com:

Minta kasusnya segera disidangkan

Tersangka Otto Cornelis Kaligis menolak diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia beralasan pemeriksaan itu ditolak lantaran penyidik memeriksa dirinya sebagai saksi untuk tersangka lain."Hari ini kan saya dipanggil sebagai tersangka, tahunya tiba-tiba saya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka hakim. Saya tolak, saya maunya saya sebagai tersangka," kata Kaligis saat keluar gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/7).Selain menolak diperiksa untuk tersangka lain, Kaligis juga meminta KPK mempercepat proses penyidikan terhadap dirinya. Ketua Mahkamah Partai NasDem ini mendesak lembaga anti rasuah merampungkan berkas perkaranya."Saya mau sebagai tersangka cepat maju ke pengadilan biar clear masalahnya," tegasnya.

Bantah ikut suap hakim

Pengacara Kondang Otto Cornelis (OC) Kaligis membantah telah menyuap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Kaligis yang menjadi tersangka dalam kasus ini, baru saja ditahan pada pukul 21.15 lalu."Saya tidak merampok uang negara, bukan saya yang ngasih duit kepada hakim," kata Kaligis saat keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (14/7).Kasus ini juga sudah menjerat anak buahnya M. Yagari Bhastara alias Gerry. Kaligis membantah telah memerintahkan Gerry memberikan uang pada hakim PTUN Medan."Sama sekali tidak. Saya sudah larang anak buah saya ke Medan. Jadi, saya sama sekali enggak," jelas dia.

Ngaku cuma bantu anak buah

Tersangka Otto Cornelis Kaligis (OC Kaligis) mengakui kalau dirinya membantu Yagari Bhaskara alias Geri untuk menangani gugatan Pemprov Sumut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Namun, dia membantah jika dirinya disebut otak dari pemberian suap kepada hakim tersebut."Saya cuma teken aja. Geri jalanin sendiri, saya bantu ahli keterangan saja," kata OC Kaligis usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Rabu (15/7).OC Kaligis mengklaim kalau dirinya tidak mengetahui proses pemberian suap kepada hakim tersebut. Menurut dia, penanganan gugatan Pemprov itu dikerjakan oleh Geri sendiri.Ketua Mahkamah Partai NasDem itu membantah jika dirinya ikut campur dalam menangani gugatan tersebut. "Itu yang kerjain Geri. Sampai sekarang berkasnya saya tidak tahu. Dari Geri semua itu," kilahnya.

Merasa dizalimi KPK

Pengacara kondang OC Kaligis akhirnya ditahan setelah menjalani lima jam pemeriksaan oleh KPK. Namun, bagi pihak Kaligis, penahanan oleh KPK ini dianggap sebuah penzaliman karena pemanggilan baru sebatas saksi."Kami merasa terzalimi," kata Alfian Bonjol, anak buah Kaligis di OC Kaligis Partners and Associates, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/7) malam.Alfian menjelaskan, KPK baru memanggil Kaligis satu kali sebagai saksi. Menurutnya, Kaligis juga sudah mengirim surat permohonan kepada Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki agar pemeriksaan ditunda sampai 23 Juli mendatang."Beliau beritikad baik datang tanggal 23 (Juli), tapi hari ini bapak kami ditangkap dan ditahan," ujarnya.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Update OTT di Kalsel, KPK Bawa Sejumlah Saksi ke Jakarta
Update OTT di Kalsel, KPK Bawa Sejumlah Saksi ke Jakarta

Kepolisian tidak mengetahui secara pasti status saksi yang dibawa sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum dalam OTT itu.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap
Kejagung Jawab Pimpinan KPK: Jika Ada Menengarai Tutup Pintu Koordinasi dan Supervisi Sebaiknya Diungkap

Kejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Panglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penyidik KPK Geram Sebut Pimpinan Pengecut Heboh Kasus Suap Seret Kepala Basarnas
VIDEO: Penyidik KPK Geram Sebut Pimpinan Pengecut Heboh Kasus Suap Seret Kepala Basarnas

Johanis Tanak disoraki para penyidik KPK saat melakukan audiensi dan mengaku mendapat intimidasi.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Mengadu Brimob Pernah Kepung Kejagung, Dankorbrimob Buka Suara
Jaksa Agung Mengadu Brimob Pernah Kepung Kejagung, Dankorbrimob Buka Suara

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.

Baca Selengkapnya
KPK Segel Ruang Kerja Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Sekda Isnan Fajri
KPK Segel Ruang Kerja Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Sekda Isnan Fajri

Pemprov Bengkulu hanya menggunakan aula di sebelah ruang kerja gubernur untuk rapat tertutup dihadiri Wagub Rosjonsyah bersama kepala OPD.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TNI Marah OPM Siksa Kepala Kampung di Papua, Dipukul & Ditendang Tanpa Ampun
VIDEO: TNI Marah OPM Siksa Kepala Kampung di Papua, Dipukul & Ditendang Tanpa Ampun

OPM secara keji terus menendang dan menodong senjata api ke kepala kampung.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI
VIDEO: OTT di Basarnas, KPK Tegas Libatkan Puspom TNI

KPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.

Baca Selengkapnya
Gubernur Maluku Utara Terjaring OTT, Jokowi Minta Hormati Proses Hukum KPK
Gubernur Maluku Utara Terjaring OTT, Jokowi Minta Hormati Proses Hukum KPK

Jokowi meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK.

Baca Selengkapnya