Persiapan Matang Bobol Rekening Ilham Bintang
Merdeka.com - Desar dengan menggunakan jemarinya menjelajahi data-data nasabah perbankan untuk menjadi target sasarannya. Setelah mengetahui jumlah nominal tabungan korbannya. Dia segera menggerakkan tim yang berada di Jakarta untuk menguras habis rekening tersebut.
Berawal dari Facebook, Desar berkenalan dengan Hendri Budi Kusumo yang merupakan staf IT di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bintara Pratama Sejahtera. Dengan bantuan Hendri, Desar memetakan korbannya dengan minta data yang didapat dari Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mendapatkan data calon korban, Hendri membuka data SLIK OJK dan mengirimkannya kepada Desar. Jika data yang diinginkan sesuai, maka pria berusia 24 tahun tersebut akan mendapatkan imbalan sebesar Rp100 ribu untuk tiap satu data korban.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Siapa korban penipuan di BRI? Yang mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Untuk mendapatkan data calon korbannya, Desar memiliki dua orang kaki tangan, Heni Nur Rahmawati dan Rifan Adam Pratama. Dari mereka berdua, dia mendapatkan data korban seperti nama, tanggal lahir dan nomor telepon.
Data-data tersebut nantinya akan dipilih secara acak untuk dilakukan pemetaan melalui Hendri. Sebab dari SLIK OJK tersebut, pelaku pembobolan rekening ini bisa mengetahui di mana saja korbannya memiliki tabungan.
Pada awal Januari 2020, Desar akhirnya mendapatkan data Ilham Bintang. Setelah melihat datanya, akhirnya dia mencoba menghubungi nomor milik wartawan senior itu, dan ternyata kala itu tengah berada di luar negeri. Melihat adanya kesempatan, lulusan kelas 2 SD itu akhirnya menggerakkan tim yang berada di Jakarta.
E-KTP Palsu dan Duplikasi Simcard
Mengetahui korbannya berada di luar negeri, Desar segera meminta Teti Rosmiawati untuk membuat e-KTP palsu untuk mendapatkan nomor simcard Ilham Bintang. Teti menghubungi Jati Waluyo yang selama ini membantunya membuat e-KTP palsu.
Bermodal data diri dan e-KTP Ilham Bintang, Teti mengubah foto korban dengan Arman Yunianto. Dengan bayaran Rp250 Ribu, Jati setidaknya sudah 10 kali membuat e-KTP palsu untuk Teti sepanjang November 2019 hingga Januari 2020.
Telah mendapatkan e-KTP palsu, Teti ditemani Wasno mengantarkan Arman ke gerai Indosat untuk mendapatkan simcard baru. Tidak perlu waktu lama, dalam waktu 7 menit pihak Indosat memberikan kartu baru kepada komplotan pembobol rekening tersebut.
Setelah berhasil, Arman bisa pulang dengan tenang karena akan dibayar Rp3,5 juta, walaupun dalam bentuk barang. Sementara, Teti dan Wasno akan mendapatkan imbalan berkisar Rp15-20 juta jika aksi pembobolan rekening berhasil dilakukan.
Bermodal nomor tersebut, Desar kemudian menerapkan ilmu yang dipelajari selama sebulan untuk membobol email dan mobile banking korbannya. Melalui aplikasi Yahoo, pria berusia 20 tahun ini mereset password lama dengan menggunakan nomor handphone Ilham yang sudah diduplikat.
Dengan mengantongi nomor handphone Ilham, pelaku mendapatkan One Time Password (OTP) yang dikirimkan saat mereset password. Setelah berhasil meretas email, Desar mulai melakukan keterampilannya untuk membuka rekening perbankan milik Ilham Bintang di beberapa bank.
Modus Pengurasan Rekening Gestun Online
Untuk memuluskan menguras rekening korbannya, Desar menggunakan modus gestun online. Di mana dia melakukan pembelanjaan melalui e-commerce. Akibatnya Ilham Bintang harus mengalami kerugian sekitar Rp300 juta.
Uang tersebut dikuras pelaku dari dua rekening milik Ilham. Dari Bank Commonwealth, Desar membeli sejumlah emas, yang nantinya akan kembali dijual untuk diuangkan. Selain itu, dari rekening itu, Desar menggunakan uang virtual untuk melakukan belanja. Sehingga dia bisa melakukan pembayaran kepada sejumlah pihak yang mendukung aksinya. Kemudian ada juga dari rekening Bank BNI sebesar Rp83 juta.
Aksi pembobolan ini akhirnya diketahui oleh Ilham Bintang. Kemudian dia melaporkan kasus ini pada tanggal 17 Januari 2020 dan para pelaku berhasil diamankan pada 5 Februari 2020 lalu.
Seperti dilansir dari liputan Fakta TvOne tanggal 10/2/2020, Desar melakukan aksi penipuan ini lantaran mudah dilakukan. Telah melakukan aksi sejak Maret 2018, dia berhasil mengambil keuntungan mencapai Rp1 miliar.
"Ini sangat mudah dilakukan. Kerjanya santai aja, di rumah aja, sambil main handphone. Yang paling muda dibobol kartu kredit," ujarnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaDemi memenuhi target penjualan, kedua pelaku mencuri identitas warga untuk disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku bekerja di PT Nusapro Telemedia Persada sebagai kepala cabang dan operator dengan keuntungan 25,6 juta.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca Selengkapnya