Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Ungkap Potensi dan Tantangan IKN sebagai Ibu Kota Baru
Pangan dan investasi pendidikan menjadi salah satu tantangan di ibu kota baru
Pangan dan investasi pendidikan menjadi salah satu tantangan di ibu kota baru
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Ungkap Potensi dan Tantangan IKN sebagai Ibu Kota Baru
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menegaskan, Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini menjadikannya lokasi yang ideal untuk pembangunan ibu kota baru. Akmal menekankan, pentingnya memanfaatkan potensi alam untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
"Masa depan Indonesia terletak di wilayah timur karena sumber daya alamnya yang melimpah," ujar Akmal.
Dengan luas wilayah sekitar 15 juta hektare, Kalimantan Timur diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan IKN. Meskipun luas IKN sendiri hanya sekitar 235.000 hektar.
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyoroti pentingnya kolaborasi seluruh pihak. Baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk mendukung pembangunan ibu kota baru ini.
Akmal menyebutkan, tantangan yang ada, termasuk ketahanan pangan, dan perlunya investasi di bidang pendidikan dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pertumbuhan ekonomi.
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik juga membahas tantangan ketahanan pangan di Kalimantan Timur. Meskipun memiliki lahan dan sumber daya yang melimpah.
Akmal menekankan, perlunya menumbuhkan budaya pertanian yang kuat di kalangan generasi muda dan berinvestasi di bidang pendidikan serta infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Akmal percaya dengan investasi yang tepat, sektor pertanian di Kalimantan Timur dapat berkembang pesat dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Akmal optimis terhadap potensi IKN dalam mempercepat pembangunan di daerah. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjadikan ibu kota baru ini sebagai instrumen keadilan sosial di Indonesia.
"Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan upaya kolaboratif," ujarnya dikutip dari akun Youtube Helmy Yahya.
Seperti seorang petani di Bali yang menghasilkan 1000 kg jamur per hari dari lahan 1000 hektare, serta petani di Kutai Kartanegara yang menggunakan hidroponik untuk memenuhi 40% permintaan selada di Balikpapan.
Akmal menekankan, sektor pertanian dan kewirausahaan dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah jika didukung dengan investasi dan teknologi yang tepat.
Termasuk potensi pengembangan jalur kereta api trans-Kalimantan yang menghubungkan Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Akmal Malik mengungkapkan kegembiraannya mengenai prospek proyek ini, namun juga menekankan pentingnya memastikan bahwa pembangunan tidak merusak lingkungan.
Ia percaya bahwa jalur kereta api ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, termasuk pembentukan kawasan industri dan promosi pariwisata.