Polisi amankan satu orang diduga pelaku penyiram Novel Baswedan
Merdeka.com - Polda Metro dan Bareskrim Mabes Polri mencurigai satu orang terduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Orang yang dicurigai tersebut saat ini sedang diperiksa intensif oleh penyidik di suatu tempat.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, beberapa hari lalu tim dari Polda metro dan Bareskrim ke Singapura, tempat Novel dirawat. Di sana penyidik menemui Novel. Dari sana mendapatkan keterangan ada satu orang yang dicurigai.
"Kemudian, tim dari Polda Metro Jaya, Reskrim melakukan penyelidikan dan upaya paksa penangkapan terhadap seseorang berinisial AL. Dan sampai sekarang masih didalam penyelidikan, pengembangan dan pengecekan alibi dia," kata Setyo di Polda Metro Jaya, Rabu (10/5).
-
Siapa yang diperiksa di Bareskrim? Tersangka mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
-
Siapa yang diduga menjadi pelaku? “Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,“ ungkapnya.
-
Siapa yang sedang diselidiki investigator? Pasalnya, ada banyak sekali kejahatan perang yang terjadi di Ukraina yang sampai sekarang masih bertempur melawan Rusia.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Perburuan Harun Masiku kini menyasar ke Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Setyo tak mau menyatakan bahwa orang yang diamankan tersebut benar pelaku. Menurut dia, polisi sangat menjunjung azas praduga tidak bersalah.
Setyo mengatakan, AL ditangkap atas dasar foto yang diberikan oleh Novel kepada penyidik. Namun sekali lagi dia mengatakan, orang tersebut belum tentu benar pelakunya.
"Ya dia kalau berikan foto itu berarti dia (Novel) mengingat atau melihat sehingga diberikan ke tim. Yang penting azas praduga tak besalah. Itu tetap kami hargai hak seseorang sebelum dia terbukti melakukan perbuatan itu," kata Setyo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menambahkan, memang dua orang yang pernah diberi informasi ke kepolisian. Berinisial M dan H. Kemudian polisi melakukan cek alibi, kemudian yang dua orang itu pada saat kejadian 11 April tak ada di lokasi.
"Saksi H ini berada di Bekasi, saudaranya kami periksa kalau yang bersangkutan bukan pelakunya. Yang kedua berinisial M, posisinya M ada di Tambun," kata Argo mendalami.
Argo mengatakan, polisi tengah mencari alibi dari terduga AL. Dilakukan pemeriksaan dari posisi sinyal handphone AL saat Novel diserang air keras.
"Sedang kami chek CDR, handphone, saat kejadian dimana kami cek. Jadi kami masih bekerja. Ini belum dipastikan ini pelaku atau bukan. Tapi kami masih mendalami dia dimana saat kejadian, sedang apa dan lain-lain," kata Argo. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Metro Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi mengatakan pengungkapan kasus ini dilakukan jajarannya pada Juli 2024
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKetika dikonfirmasi soal pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), polisi masih melakukan pendalaman.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi sedang mendalami terus kasus ini dengan mencari alat-alat bukti.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya