Polisi Pastikan Kaca Mobil Ketua PDIP Parepare Retak akibat Benda Tumpul dari Dalam, Bukan Penembakan
Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel telah menyelidiki dugaan teror penembakan terhadap mobil milik Ketua DPC PDIP) Parepare, Andi Mustafa Mappangara.
Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel telah menyelidiki dugaan teror penembakan terhadap mobil milik Ketua DPC PDIP) Parepare, Andi Mustafa Mappangara.
Polisi Pastikan Kaca Mobil Ketua PDIP Parepare Retak akibat Benda Tumpul dari Dalam, Bukan Penembakan
Setelah menyatakan peristiwa itu bukan penembakan, polisi menyatakan kerusakan kaca mobil Andi Mustafa berasal dari dalam kendaraan itu
Kepala Kepolisian Resor Parepare Ajun Komisaris Besar Arman Muis mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP Labfor Polda Sulsel, tidak ditemukannya motif pengancaman penembakan mobil milik Ketua PDIP Parepare di Parkiran Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie. Ia mengaku tidak ditemukan indikasi bahan peledak pada kaca mobil.
"Penembakan yang terjadi di halaman Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie itu tidak benar. Hasil olah TKP tidak ditemukan indikasi bahan peledak pada kaca mobil," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/1).
Arman menjelaskan hasil pengujian dengan menggunakan reaksi, menunjukkan tidak ada residu mesiu.
"Hasil yang kita temukan di lapangan. Pertama, bahwa jenis kejadian dilakukan pemeriksaan pada kaca mobil merek Wuling dengan nomor polisi DP 1382 LG warna putih milik Ketua DPC PDIP Parepare menunjukkan negatif adanya residu atau bahan peledak," kata dia.
Ia mengungkapkan, keretakan kaca mobil milik Andi Mustafa bukan akibat terkena peluru. Ia menyebut keretakan kaca mobil justru berasal dari dalam.
"Keretakan kaca mobil milik Ketua DPC PDIP Parepare itu ditimbulkan dari dalam. Diduga retakan itu akibat benturan benda tumpul sehingga seperti terkena peluru dari luar," bebernya.
Arman menambahkan sudah melakukan pemeriksaan CCTV parkir RS Hasri Ainun Habibie. Sejumlah orang, termasuk Andi Mustafa, telah dimintai keterangan.
"Sejumlah saksi yang ada di area TKP sudah dimintai keterangan," tuturnya.
Meski memastikan tidak ada unsur teror penembakan, polisi masih mendalami motif. Hal itu dilakukan untuk menguatkan penyelidikan.
"Kita tetap dalami apakah ada dugaan motifnya," ucapnya.