Polisi Tangkap Penjual Bahan Petasan yang Tewaskan Satu Orang di Kudus
Merdeka.com - Polres Kudus, Jawa Tengah, menangkap penjual bahan petasan asal Pati. Penangakapan ini tindak lanjut kasus ledakan petasan di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus yang menewaskan satu orang dan tiga lainnya luka-luka.
"Berdasarkan hasil pengembangan kasus ledakan petasan di Desa Karangrowo pada Rabu (12/5), diketahui bahan petasan-nya dibeli dari Sukolilo, Kabupaten Pati," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma di Kudus, Jumat (14/5). Dilansir Antara.
Polisi berhasil mengidentifikasi penjualnya berinisial AM (42). AM diringkus di sekitar tempat tinggalnya di Daerah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (13/5) dini hari.
-
Bagaimana proses pembuatan Lak di Palembang? Proses pembuatannya pun cukup lama, dimulai dari kayu utuh dibentuk sesuai keinginan. Kemudian diampelas sampai permukaannya halus lalu dioles Lak, keringkan (tidak terkena sinar matahari langsung). Setelah itu, permukaan kayu diampelas lagi kemudian diberi hiasan berbahan tinta Cina. Ketika sudah kering, lapisi kembali dengan Lak dengan sekali kuas untuk menghindari perbedaan tekstur. Lalu, keringkan di bawah terik matahari. Kemudian diampelas lagi hingga halus.
-
Apa itu Campur Lorjuk Pamekasan? Kuliner ini serupa soto, namun dengan isian kerang bernama lorjuk.
-
Bagaimana cara membuat bahan peledak pada bejana tersebut? Pecahan 737 berisi sisa-sisa sulfur, merkuri, magnesium, dan nitrat. Magnesium diduga didatangkan dari Laut Mati, di mana bahan tersebut diekstraksi pada masa itu.
-
Siapa yang membuat asinan Betawi di Tangerang? Hj. Sofy sendiri sudah aktif menjadi penjual asinan sejak tahun 1975.
-
Bagaimana cara membuat Campur Lorjuk Pamekasan? Untuk mengolahnya menjadi menu campur lorjuk, kerang-kerang mini itu pertama dicuci bersih. Setelahnya lorjuk bisa direbus sampai kandungan kaldunya keluar. Ini yang membuat menu tersebut semakin lezat.
-
Siapa yang memulai penambangan timah di Belitung? Belanda telah merintis penambangan timah di Belitung pada 1851 dan mendapat konsesi setahun setelahnya.
AM mengaku memperjualbelikan bahan peledak untuk membuat petasan sejak dua tahun terakhir. Polisi juga mengamankan sejumlah alat-alat yang digunakan untuk meracik bahan peledak tersebut.
Di antaranya, satu buah botol kaca, satu buah karung sak warna putih yang digunakan sebagai alas, satu bungkus plastik, satu saringan kopi dan satu buah timbangan. Sementara barang bukti bahan peledak atau obat petasan sudah habis terjual.
Polisi juga mengamankan barang bukti 21 petasan berukuran panjang 15 cm dan diameter 5 cm yang dijual ke sejumlah pemuda yang menjadi korban ledakan petasan di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Tersangka AM mengakui bisa meracik sendiri karena sebelumnya bekerja di tambang. Bahan yang digunakan, mulai dari 'loras', belerang dan 'brom' yang diperoleh di lokal Pati.
"Membuatnya setiap bulan puasa atau menjelang Lebaran untuk dijual dengan harga Rp150 ribu per kilogram, sedangkan yang sudah terjual mencapai 6 kilogram," ujar AM.
Pembeli terbanyak dari Desa Karangrowo, Undaan Kudus, sedangkan korban ledakan petasan itu membelinya 2,2 kilogram. Adapun empat orang yang menjadi korban ledakan mercon di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pada Rabu (12/5) malam, berinisial TM (19) meninggal dunia, sedangkan tiga korban yang hingga saat ini masih menjalani perawatan berinisial KA (19), MF (18), dan MN (16).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial OS (29), sementara dua tersangka lainnya, VG dan BI, dinyatakan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaDiamankan 2 kilogram serbuk warna silver yang diduga bahan peledak
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini petugas memburu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka cukup parah sehingga tubuhnya harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaMiras yang diracik dan dijual tersangka menewaskan seorang nelayan di Pantai Samas.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan 256 botol ukuran kecil, dan 32 jerigen berisi 35 liter
Baca Selengkapnya