Polisi Terapkan Sistem Buka Tutup di Jalur Trans Timor Akibat Longsor

Merdeka.com - Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma memantau langsung aktivitas masyarakat setelah jalur Trans Timor tepatnya di Kilometer 72 Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, yang menghubungkan empat kabupaten dan Timor Leste itu tertutup longsor.

Johni Asadoma mengimbau masyarakat untuk bersabar sambil menunggu pembukaan jalur alternatif baru sepanjang 500 meter melalui pinggir sungai.

"Akibat longsoran ini, arus transportasi dari Kota Kupang ke arah timur, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, bahkan ke negara Timor Leste lumpuh total," ujar Johni, Jumat (24/2).

Polisi telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT dan para pengusaha yang membantu untuk mengerahkan sejumlah alat berat membuka jalur alternatif.

Polisi mengapresiasi semua pihak yang telah membantu menangani bencana longsor dengan caranya masing-masing. Selain itu, polisi juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan lahannya untuk dijadikan jalur alternatif.

"Jadi sementara ini berdasarkan analisa dari rekan-rekan Balai Jalan dan UPL untuk kecepatan transportasi kendaraan ini akan dibuat jalan alternatif, karena untuk membersihkan jalan ini butuh waktu lama dan juga jejak jalannya sendiri sudah hancur sehingga sangat menyulitkan, maka itu dibuatkan jalan alternatif baru untuk sementara waktu," ujar Johni.

Penanganan Longsor

Polisi menjelaskan, untuk membuat jalan Trans Timor kembali normal maka dibuat sistem buka tutup jalan yang mana dari arah kupang menuju arah TTS, TTU dan Belu akan diizinkan 10 kendaraan dan sebaliknya lalu ditutup.

"Jadi kami berharap kepada masyarakat untuk selalu bersabar dalam menghadapi buka tutup jalan ini," tambah Johni.

Polisi telah membentuk dua pos yang dijaga oleh ratusan personel gabungan yang terdiri dari personel Polda NTT, Polres Kupang, Polresta Kupang Kota dan Polres TTS. Para personel ini disiagakan untuk menjaga keamanan di lokasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Ada 120 personel yang di standby di sini dalam melaksanakan kegiatan di sini yaitu, untuk pengaturan lalu lintas dan juga menjaga keamanan. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan situasi sulit ini untuk kepentingan pribadi dan sebagainya. Polisi yang bertugas di sini 1x24 jam," tutup Johni Asadoma.