Polri Beberkan Alasan Evakuasi Kapolda Jambi dan Kru Helikopter Lewat Jalur Udara
Merdeka.com - Tim SAR terus berupaya evakuasi helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono di Bukit Tamia, Muara Emat, Jambi. Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, evakuasi melalui jalur udara ini dilakukan untuk mempersingkat proses tim SAR membawa para korban.
"Kalau tim darat, saya rasa cukup berat dan cukup lama waktunya. Risikonya juga cukup tinggi," kata Dedi kepada wartawan, Senin (20/1).
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Apa saja kerusakan akibat cuaca ekstrem? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak. Belakangan ini cuaca ekstrem sering terjadi di berbagai daerah. Kondisi ini menyebabkan bencana hidrometeorologi pada daerah terdampak.
-
Kapan kecelakaan helikopter terjadi? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa yang terjadi pada pesawat saat gempa? Gempa bumi dapat memengaruhi atmosfer. Saat tanah berguncang, ia menghasilkan gelombang atmosfer kecil yang bisa mencapai hingga ionosfer, yaitu lapisan yang bisa mencapai ketinggian 1.000 kilometer di atas permukaan bumi.
-
Bagaimana gempa bumi mempengaruhi pesawat? Saat gelombang P berpindah ke atmosfer, mereka berubah menjadi gelombang suara yang biasanya berada di bawah 20 hertz dan tidak bisa didengar oleh manusia.
-
Kenapa operasi di luar angkasa sulit? Robot ini mempunyai beberapa keterbatasan, salah satunya adalah waktu tunda antara pusat operasi di Bumi dan robot di ISS – sekitar 0,85 detik.
Dia memprediksi, tim SAR membutuhkan waktu kurang lebih 12 hari bila menggunakan jalur darat untuk sampai ke lokasi. Itu pun bila tim tidak membawa beban. Oleh karena itu, tim memilih jalur udara yang dianggap lebih efektif.
"Tidak membawa beban saja butuh waktu 12 jam kalau membawa beban, orang lagi sakit ditandu bisa lebih dari 12 jam," sebutnya.
"Mungkin bisa di atas 20 jam, nah yang efektif adalah dengan jalur udara," ujar Dedi.
Dedi menambahkan, cuaca di TKP pendaratan darurat helikopter sering berubah. Hal ini membuat tim SAR sulit melakukan evakuasi korban.
"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa yang menjadi kendala utama proses evakuasi ini adalah cuaca. Karena cuaca ketika sudah angin, kemudian berkabut bahkan ada petir. aka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini," kata Dedi.
Kondisi ini membuat tim evakuasi jalur udara menghentikan misinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan seluruh korban.
"Apabila cuaca nanti kembali membaik batas waktu evakuasi yang kami dapat dari tim SAR yang ada di Merangin maupun di Kerinci adalah jam 8 malam. Karena, dari BMKG bisa memberikan toleransi waktu ini," ujar dia.
Lokasi Helikopter Mendarat Banyak Ancaman
Lokasi pendaratan darurat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono beserta rombongan berada di tengah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Ada ancaman suhu yang sangat dingin dan satwa liar, seperti harimau di kawasan itu.
"Lokasi wilayah helikopter mendarat darurat terletak di hutan lebat dengan kontur perbukitan," kata Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci Nur Hamidi saat dikonfirmasi melalui telepon.
Pihak BBTNKS membantu untuk evakuasi rombongan Kapolda Jambi. "Saat ini tim yang sudah kita turunkan yaitu 9 orang bantu evakuasi dan laporan dari tim kita sudah 6 kilometer perjalanan," imbuh dia.
Titik helikopter mendarat diketahui memiliki vegetasi hutan lebat. Kawasan ini dihuni satwa liar. Suhu saat malam hari biasanya dingin.
"Kalau potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irjen Pol Iqbal menggunakan helikopter untuk mencapai pulau-pulau tersebut.
Baca SelengkapnyaPemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya menaiki helikopter dan melihat langsung situasi Pelabuhan Merak melalui pantauan udara.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi dilakukan isekitar pukul 09.55 WIT setelah Heli PK DAM selesai pencarian sortie 1 dan mendarat di PNE.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak berani memberikan komentar banyak. Mereka hanya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Bawaslu.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi berhasil dilakukan pada hari Sabtu 4 Mei 2024, atau sehari setelah perebutan wilayah Homeyo oleh TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaKeduanya melakukan pemantauan dari Lapangan Silang Monas menuju Pelabuhan Merak Banten
Baca Selengkapnya